Dirut Barata Indonesia Tekankan Pentingnya Peran Industri Manufaktur Nasional

Oleh : Krishna Anindyo | Minggu, 23 Februari 2020 - 08:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam Acara Ngopi BUMN Barata Indonesia Tekankan Pentingnya Peran Industri Manufaktur Nasional Dalam Perekonomian Indonesia. Kementerian BUMN RI mengadakan kegiatan “Ngopi BUMN“ bersama dengan Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno yang memaparkan target dan strategi pengembangan bisnis Barata Indonesia ke depan.

Harry - panggilan akrab Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa Barata Indonesia memiliki target menjadi pemimpin pasar dalam memberikan Solusi Infrastruktur Pangan, Energi & Sumber Daya Air . Menurutnya, itu semua tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya dukungan penuh dari pemerintah terhadap kemajuan Industri Manufaktur Nasional. 

”Selama 20 tahun terakhir, dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan, peran sektor industri manufaktur terus menurun,” ujarnya.

Menurut Harry, minimnya keberpihakan kepada industri manufaktur nasional, juga menjadi salah satu faktor. Karena itu, untuk memajukan sektor ini perlu kebijakan dan pengawasan yang ketat dalam meningkatkan TKDN di semua proyek-proyek strategis Nasional.

Dalam rangka menjaga ekosistem keberlanjutan industri manufaktur sebagai penggerak ekonomi nasional, MBUMN telah mendorong dibentuknya kluster manufaktur untuk penyehatan dan konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibidang industri berat dan perkapalan. 

Adapun perusahaan BUMN yang tergabung dalam kluster manufaktur tersebut ialah PT Barata Indonesia sebagai koordinator, PT Boma Bisma Indra (BBI), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Industri Kereta Api (INKA), dan PT Industri Kapal Indonesia (IKI).

Lebih lanjut Harry, ketua kluster BUMN Industri Manufaktur, menyampaikan bahwa terdapat beberapa cara dalam menjaga ekosistem yang saling bersinergi untuk industri manufaktur ialah perlunya pemerintah mengawasi pemanfaatan industri manufaktur. 

Dalam negeri dalam setiap pembangunan investasi serta mendorong tumbuhnya ekspor melalui insentif fiskal dan moneter. CEO PT Barata Indonesia (Persero) itu memprediksi, kluster manufaktur dapat berperan dalam menyatukan resources supaya tidak terjadi duplikasi melalui inovasi, efisiensi, dan productivity sehingga peran industri dalam negeri dapat berjalan optimal dan berdaya saing.