Penjualan FY19 Diprediksi Berkisar di Rp490 Miliar

Oleh : Herry Barus | Kamis, 20 Februari 2020 - 09:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta– PT Inocycle Technology Group Tbk (“INOV”) sebagai produsen serat staple buatan/Recycle Polyester Staple Fiber (re-PSF) mencatat telah mendaur ulang lebih dari dua miliar sampah botol plastik polyethylene terephthalate (PET) dari seluruh Indonesia pada tahun 2019. Upaya ini turut membantu pengurangan limbah sampah plastik di laut Indonesia.

Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Victor Choi mengatakan upaya ini diharapkan dapat membantu target pemerintah untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut Indonesia pada 2025. “Kami senang bisa turut berkontribusi. Bukan hanya berarti bisnis kami terus tumbuh, tetapi kami juga ikut berkontribusi untuk lingkungan Indonesia,” ujarnya.

Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara menurut The World Bank di 2018, sebanyak 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut sekitar 1,27 juta ton, dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton.

“71% Indonesia adalah laut dan sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi cukup signifikan untuk ekspor Indonesia. Jadi sayang sekali kalau laut kita tercemar sampah plastik,” kata Victor.

Victor menjelaskan bahwa bahan baku pembuatan produk re-PSF miliknya adalah sampah botol PET. Dia melihat kondisi Indonesia yang tercatat sebagai pemasok sampah plastik terbesar kedua setelah Cina adalah peluang baik yang bisa dimanfaatkan. Meskipun demikian, Victor berpendapat bahwa waste management di Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan.

Dari sisi kinerja sendiri INOV memprediksikan penjualan tahun 2019 berada pada kisaran Rp490 miliar dimana tahun lalu penjualan mencapai Rp395 miliar.

Tahun ini INOV merencanakan menambah washing facility (fasilitas pengolahan botol PET bekas menjadi flakes/bahan baku re-PSF) di dua lokasi berbeda apabila kondisi ekonomi global membaik.

“Harapanya, kami tetap bisa terus meningkatkan kinerja bisnis seraya ikut berkontribusi kepada penanggulangan sampah di Indonesia,” ujar Victor.