IHSG Diperkirakan Berakhir di Zona Hijau

Oleh : Wiyanto | Selasa, 18 Februari 2020 - 09:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - IHSG secara teknikal bergerak mengkonfirmasi signal reversal dengan menguat seakan rebound tepat pada level support lower bollinger bands. Indikator stochastic berpeluang golden-cross dan RSI bergerak pada area oversold memberikan signal penguatan lanjutan pada perdagangan selanjutnya meskipun dengan volume perdagangan yang masih cenderung moderate.

"Potensi pergerakan IHSG secara teknikal akan menguji Moving Average 5 hari sebagai konfirmasi lanjutan penguatan mengarah kelevel psikologis 6000 dan upper bollinger bands 6025. Sehingga kami perkirakan IHSG masih berpotensi bergerak pada zona hijau dengan support resistance 5850-5930," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; TKIM, INKP, JPFA, SMGR, INDF, ICBP, KLBF, PTBA, WSKT, PTPP, ADHI, AKRA.

SebeIumnya, HSG (+0.01%) menguat tipis diakhir sesi perdagangan sebesar 0.58 poin kelevel 5867.52 dengan Saham-saham sektor properti (+1.17%) naik lebih dari sepersen setelah saham WEGE (+5.88%), CTRA (5.68%), PWON (+3.60%), WSKT (+3.20%) menguat signifikan diatas 3%. Optimisme investor di Era suku bunga rendah terhadap pertumbuhan pembelian property menjadi salah satu faktor melihat harga saham-saham property saat ini cenderung murah dibawah 4x Price to Sales per Share ratio. Data neraca perdagangan Indonesia yang rilis defisit dan melebar diatas ekspektasi menjadi salah satu faktor utama tekanan pergerakan disaat momentum rebound yang mulai terbentuk dari pergerakan IHSG.

Neraca perdagangan Indonesia di Bulan Januari 2020 melebar defisitnya sebesar $870 juta dengan penurunan aktifitas ekspor menjadi negatif 3.71% dan aktifitas impor menjadi negatif 4.78%. Turunnya ekspor migas sebesar 34.73% membebani aktifitas ekspor sehingga membuat defisit neraca perdagangan melebar. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar $756.14 miliar rupiah meskipun rupiah ditutup menguat 0.24% kelevel Rp13.660 per USD.

Bursa Eropa mayoritas menguat dengan indeks Eurostoxx (+0.22%), FTSE (+0.46%) dan DAX (+0.24%) naik mengikuti bursa saham Tiongkok yang mulai bergariah. Indeks berjangka AS mengiring penguatan sedangkan obligasi Eropa tergelincir akibat investor berpindah kepada aset beresiko dan Euro rebound pasca ditutup kelevel terendah sejak awal tahun 2017 diakhir pekan lalu. Katalis selanjutnya investor masih optimis pada aset beresiko setelah tiongkok merencanakan untuk mengurangi pajak dan biaya perusahaan hingga membiarkan bank menjalankan lebih banyak pinjaman berpotensi bermasalah guna menopang prekonomian ditengah krisis kesehatan.