ASSA Dukung Perkembangan Sektor EBT

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Februari 2020 - 10:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta PT Adi Sarana Armada Tbk (“ASSA”), perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya mulai dari lini usaha penyewaan kendaraan & jasa pengemudi, balai lelang mobil, jasa logistik hingga kurir berbasis teknologi (Anteraja) mulai menerapkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam menjalankan bisnisnya sejak tahun lalu.

Dimulai pada Kuartal-IV 2018, ASSA menerapkan berbagai upaya pemanfaatan Energi Terbarukan mulai dari pemakaian instalasi panel surya penghasil listrik, pengolahan air limbah atau WWTP (Waste Water Treatment Plan) hingga pemakaian armada sepeda motor listrik yang disewakan di beberapa kantor dan cabang ASSA di berbagai wilayah Indonesia.

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto menyatakan,” Sebagai entitas bisnis, kami mau turut mendukung pelestarian lingkungan sekaligus berkontribusi terhadap pengendalian perubahan iklim yang tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia dan dunia. Bagi kami, sekecil apapun tindakan dan kebijakan yang berdampak positif bagi lingkungan, hal itu harus diwujudkan.”

“Tindakan yang kami lakukan mulai dari pemakaian panel surya untuk menghasilkan listrik sehingga mengurangi tagihan dari PLN di beberapa lokasi, mendaur ulang air bekas cuci mobil untuk dipakai kembali setelah melalui pengolahan limbah air (Waste Water Treatment), hingga mulai mengenalkan sewa motor listrik bagi para pelanggan kami, ujar Prodjo.”

Building and Maintanance Head ASSA Totok Suprapto menambahkan, salah satu program penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang berdampak pada kinerja perusahaan berasal dari penggunaan instalasi panel surya yang telah terpasang di beberapa cabang ASSA. Dari instalasi tersebut, Perusahaan dapat melakukan efisiensi belanja energi listrik sampai dengan Rp118 juta per tahun yang termasuk diperoleh dari kelebihan pasokan listrik yang dihasilkan (excess power).

Selain itu, melalui penerapan Waste Water Treatment Plan (WWTP), biaya pemakaian air untuk Perusahaan juga bisa ditekan. Instalasi WWTP tersebut memungkinkan pemakaian air untuk produksi (cucian mobil) dapat digunakan terus-menerus karena telah melalui proses alur daur ulang. Kami optimis penerapan EBT dari berbagai sisi ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja ASSA di masa mendatang.

Terkait dengan kinerja perusahaan, sampai kuartal III tahun 2019 total pendapatan ASSA tumbuh 23% yoy dari Rp1,4 triliun di 3Q18 menjadi Rp1,7 triliun di 3Q19. Kontribusi terbesar berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar 55% atau Rp923 miliar, diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 18% atau Rp294 miliar, sewa juru mudi sebesar 12% atau Rp204 miliar, jasa logistik sebesar 8% atau Rp129 miliar, jasa lelang sebesar 6% atau Rp95 miliar dan lainnya sebesar 2% atau sekitar 26 miliar.

 

“Adapun nilai investasi untuk pemasangan satu instalasi panel surya berkisar Rp 400Juta dengan Break Even Point (BEP) kira-kira 8 tahun. Perawatan instalasi juga tidak mengeluarkan biaya banyak bahkan terbilang maintenance free mengingat tidak memerlukan perawatan khusus. Saat ini cabang ASSA yang telah dipasangi instalasi panel surya tersebar di empat cabang antara lain; Pondok Pinang – Jakarta, Surabaya, Medan, dan Tipar Cakung – Jakarta. Semetara untuk instalasi WWTP, saat ini telah terpasang untuk lokasi di Tipar Cakung, Surabaya, Medan, dan Gresik dengan nilai investasinya sekitar Rp60-70 juta per cabangnya.” ujar Totok.

Mengenai strategi ASSA kedepan, Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto melanjutkan,”Kami tidak akan berhenti hanya di panel surya dan pengolahan air limbah, ASSA akan terus mencari cara upaya melestarikan lingkungan di berbagai lini usaha. Seperti saat ini, kami sedang melakukan riset dan pengembangan pasar dengan melakukan uji coba penyediaan layanan rental motor listrik sebanyak 25 unit, dimana tujuannya program ini  adalah pengurangan emisi karbon. Kami berharap langkah-langkah seperti ini pada akhirnya akan berdampak positif bagi kinerja Perseroan di masa mendatang,” ujarnya sambil menutup siaran pers.

Sekilas mengenai PT Adi Sarana Armada Tbk (“ASSA”)

Didirikan pada 17 Desember 1999, ASSA mengawali bisnisnya dari penyewaan kendaraan dengan jaringan nasional. Seiring dengan waktu, perusahaan tumbuh dan memiliki lini bisnis di bidang jasa penyewaan kendaraan, jasa lelang, jasa penyediaan juru mudi dan logistic serta kurir Anteraja. Pada tahun 12 November 2012, ASSA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan melakukan IPO dan melepas 40,03% sahamnya ke masyarakat. Saat ini tercatat lebih dari 26.000 armada yang dikelola oleh ASSA. Selain itu ASSA mengelola 4.700 juru mudi, 33 jaringan bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia yang telah melayani lebih dari 1.800 perusahaan di seluruh Indonesia.