Google Ajak Generasi Muda Tangkas Berinternet

Oleh : Krishna Anindyo | Selasa, 11 Februari 2020 - 18:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Aman Berinternet Sedunia atau “Safer Internet Day”, bersama dengan Yayasan Sejiwa dan Indonesia Online Child Protection dan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dan Siberkreasi Google Indonesia meluncurkan program Tangkas Berinternet.

Tangkas Berinternet adalah sebuah program global literasi digital dan keamanan online yang dijalankan oleh Google bertujuan untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak-anak.

Program Tangkas Berinternet memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orang tua, situs terkait literasi digital, dan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua.

Riset Google bersama dengan lembaga riset Fluent akan ‘Digital Wellbeing’ tahun lalu menunjukan bahwa 1 dari 3 pengguna internet adalah anak - anak. Internet membuka banyak peluang untuk bermain, belajar, dan bersosialisasi.

Di saat yang sama, hal ini membuat anak-anak menghadapi risiko yang juga dihadapi orang dewasa. Buktinya, riset yang sama menunjukan bahwa 83% orang tua di Indonesia khawatir anak mereka terpapar konten yang tidak pantas atau berbahaya saat menggunakan teknologi digital.

Putri Alam, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Google Indonesia menyampaikan,

“Program ini adalah salah satu bentuk gerakan bersama untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi untuk anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya. Program ini memuat 5 topik penting agar anak-anak Cerdas, Cermat, Tangguh Bijak dan Berani Berinternet. Selain lima topik tersebut, Tangkas Berinternet juga menyediakan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital dan keamanan online kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua.”

Diena Haryana, Pendiri Yayasan Sejiwa, menambahkan

“Berdasarkan pengalaman kami dalam memberikan pelatihan bagi berbagai sekolah dan instansi, juga sebagai lembaga yang fokus kepada pendidikan, kami melihat bullying sebagai permasalahan yang signifikan dalam dunia pendidikan. Terlebih lagi di era digital saat ini, internet dapat menjadi alat untuk menyebarkan kebaikan dan hal-hal positif tetapi banyak juga disalahgunakan. Kemudian apa yang harus dilakukan anak-anak ketika melihat bullying di dunia maya? Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran pesan berbahaya atau intimidasi dunia maya? Hal-hal ini menjadi penting untuk dimengerti agar anak-anak Indonesia bijak berinternet.”

Di kesempatan yang sama Harris Iskandar, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif program ini,

“Anak-anak generasi masa kini tumbuh besar dengan teknologi. Pemahaman akan literasi digital dan keamanan online serta melatih mereka untuk menjadi lebih peka akan informasi yang mereka sebarkan atau dapatkan, dan bagaimana bersikap dalam dunia maya menjadi sangatlah penting untuk mengurangi risiko kejahatan cyber. Terima kasih kepada Google, Yayasan Sejiwa, dan Indonesia Child Online Protection - yang telah mengambil inisiatif untuk mempersiapkan anak, guru, dan keluarga Indonesia agar lebih cerdas, tangguh, bijak, berani, dan cermat di dunia online.”

Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI juga menyampaikan pentingnya pendampingan dari orang tua dan guru dalam berinternet beliau menyatakan,

“Kami menyambut baik dan sangat mengapresiasi Dari Google, Yayasan Sejiwa, dan Indonesia Online Child Protection yang telah meluncurkan inisiatif Tangkas Berinternet ini. Kami merasa program ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak - anak dengan memberikan media pembelajaran untuk guru dan orang tua terkait literasi digital. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menghasilkan langkah - langkah positif untuk melindungi anak di internet, memberikan pencerahan, inspirasi, dan mendorong inovasi bagi kita semua. Kita (orang tua) harus dapat lebih terbuka dan melatih anak - anak untuk tidak hanya siap dalam menghadapi era digital dan Industri 4.0, tapi juga tangkas dalam berinternet agar sukses di era digital ini.”