Hentikan Impor, IKM Siap Penuhi Pasokan 3 Juta Cangkul

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 22 Maret 2017 - 14:27 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Produktivitas industri kecil dan menengah (IKM) sektor perkakas pertanian non-mekanik dipacu untuk mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang mencapai tiga juta unit per tahun. Untuk merealisasikannya diperlukan langkah nyata yang sinergis dengan pemangku kepentingan supaya tepat sasaran, kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta.

Sebelumnya pada 5 Januari 2017 sudah dilakukan Penandatanganan oleh Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian dengan PT. Krakatau Steel, PT. Boma Bisma Indra (BBI), PT. Sarinah, dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

“Setelah kami melakukan rapat evaluasi, skemanya masih berjalan baik sesuai rencana,” tegas Gati.

Dalam skema bisnis, PT Krakatau Steel bertindak sebagai penyedia bahan biaku cangkul, kemudian BBI yang akan melakukan pembuatan cangkul menjadi 75 persen produk jadi. “Produk ini belum dicat, belum ditajamkan, dan belum ditambah gagang kayu. Untuk proses 25 persennya akan dikerjakan oleh IKM,” jelasnya.

Gati melanjutkan, PPI dan Sarinah akan melakukan sosialisasi produk dari BBI kepada IKM sesuai standar yang telah ditentukan. “Misalnya, ketebalan cangkul sekitar 2,1 milimeter,” ujarnya.

Setelah itu, produk yang dihasilkan IKM bisa langsung dikirim ke agen penjual atau dikirim ke PPI dan Sarinah sebagai distributor untuk dipasarkan ke agen penjual.

“Sesuai konsep bisnis yang telah disepakati bersama, cangkul 75 persen tersebut akan didistribusikan kepada sentra-sentra IKM alat pekakas pertanian dan industri besar yang membutuhkan bahan baku cangkul yang tersebar di 12.609 unit usaha dari Sabang hingga Merauke,” paparnya.

Gati pun optimistis, IKM mampu memenuhi pasar dalam negeri karena Krakatau Steel telah memproduksi medium carbon steel lembaran SS400 sebagai bahan baku cangkul sebanyak 110 ton dan 43 ton untuk bahan karah cangkul yang sudah dikirimkan ke pabrik BBI di Pasuruan, Jawa Timur.