MoU Alat Perkakas Pertanian Segera Terealisasi

Oleh : Ridwan | Selasa, 21 Maret 2017 - 17:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih melakukan rapat evaluasi mengenai tindak lanjut Nota kesepahaman pemenuhan kebutuhan bahan baku pembuatan alat perkakas pertanian.

Rapat ini melibatkan Dirjen IKM Kemenperin bersama PT. Boma Bisma Indra, PT. Sarinah dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia di Ruang Batik, Kantor Kementerian Perindustrian.

“MoU ini harus mampu terealisasikan sesegera mungkin oleh Ketiga Perusahaan tersebut," ungkap Gati di Jakarta (21/3/2017).

Saat ini PT. Krakatau Steel telah memproduksi medium carbon steel lembaran SS400 sebagai bahan baku cangkul sebanyak 110 ton dan 43 ton untuk bahan karah cangkul yang sudah dikirimkan ke PT. Boma Bisma Indra di Pasuruan.

"Bahan tersebut kemudian diproses hingga menjadi barang 75% jadi di PT. Boma Bisma Indra. Sesuai konsep bisnis yang telah disepakati bersama," terang Gati

Cangkul 75% jadi akan didistribusikan kepada sentra-sentra IKM alat pekakas pertanian dan industri besar yang membutuhkan bahan baku cangkul yang tersebar di 12.609 unit usaha dari Sabang hingga Merauke.  

Gati menambahkan, sebelumnya telah dilakukan survey pasar oleh keempat BUMN. Gunanya untuk mengetahui kebutuhan bahan baku alat perkakas pertanian, serta animo dan daya beli IKM alat perkakas pertanian terhadap sistem barang 75% jadi ini.

"Dengan skema dan survey lapangan ini, diharapkan produksi cangkul dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan cangkul di dalam negeri sebesar 10 juta unit per tahun," imbuhnya.  

Secara administrasi, perjanjian jual beli dan proses bisnis telah disepakati secara business to business oleh keempat BUMN.

"Dalam minggu ini PT. Boma Bisma Indra siap melakukan produksi masal cangkul 75% jadi berlogo kuda jingkrak," tutup Gati.