Crowdfunding Bisa Danai UKM di Pasar Modal

Oleh : Wiyanto | Senin, 16 Desember 2019 - 16:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan untuk go publik. Kelebihannya, perusahaan yang sudah jadi emiten sebutan yang sudah listing di pasar modal, akan diawasi banyak orang.

"Acara ini kontribusi masyarakat awasi emiten. Mencari bibit emiten di pasar modal. Dengan jadi perusahaan publik gampang diingatkan.Kami harapkan jangan bagusnya saja, tetapi kesalahan juga," kata Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Maulana di Indonesia Public Companies Award 2019 “Shaping Excellence Through Adaptation” di Jakarta, Senin (16/12/2019).

"Mengenai capaian emiten di pasar modal, lanjut dia, sekarang 2019 sudah mencapai 52 emiten dan diharapkan 60 emiten.

"Secara nilai emisi, kata dia, 2018 mencapai Rp165 triliun yang diharapkan tembus Rp200 triliun. Padahal 2017 mencapai Rp254 triliun, nilai emisi itu sudah mencakup saham, obligasi dan penawaran umum berkelanjutan.

"Selain itu, OJK memberikan izin kepada crowdfunding beroperasi. Baru dua crowdfunding yang beredar dan ada 12 yang mengantre mendapatkan izin. "Ini hal yang baru dan bertahap hingga enggak merugikan penerbitan saham dan lebih Syariah," katanya.

"Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menjelaskan, soal emiten atau perusahaan go publik. Ia berbagi pengalaman mengenai suka duka membangun perusahaan publik.

""Kita harus buat revenue tumbuh, harus profit, harus punya terobosan produk lain. Pasar akan menarik. Orang akan hitung employee dan cost jadi tantangan berat di public company," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Warta Ekonomi kembali memberikan apresiasi kepada perusahaan terbuka yang berhasil mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dan perdagangan saham melalui acara Indonesia Public Companies Award 2019. Hadir dalam acara ini Founder & Prescom Fadel Muhammad, CEO & Chief Editor Muhamad Ihsan, Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Maulana. Pemberian penghargaan kali keenam ini digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 6 Desember 2019. Mengambil tema “Shaping Excellence Through Adaptation”, perusahaan-perusahaan peraih penghargaan diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku bisnis lainnya untuk menjadi yang terbaik dan unggul karena kemampuannya beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini.

Untuk menentukan perusahaan terbuka yang terpilih sebagai pemenang Indonesia Public Companies Award 2019, tim riset Warta Ekonomi melakukan penelitian dengan metode kuantitatif dari laporan kinerja keuangan dan aktivitas perdagangan saham. Pemenang, selain dikelompokkan berdasarkan sektor industri, juga dikelompokkan menjadi Best Public Company 2019 dan Fastest Growing New Public Company 2019.

Best Public Company diberikan kepada perusahaan terbuka yang berhasil mempertahankan tingkat aktivitas perdagangan saham dengan baik dan ditunjang kinerja fundamental perusahaan yang positif selama tiga tahun terakhir. Fastest Growing New Public Company diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) mulai 2015 hingga 2017 dan berhasil meningkatkan kapitalisasi pasar, dan didukung kinerja keuangan yang baik. Kandidat ditentukan berdasarkan laporan tahunan dan pantauan tim riset Warta Ekonomi atas perkembangan saham emiten di bursa.

Tahun ini, kami memberikan penilaian kepada perusahaan-perusahaan terbuka dalam empat kategori: Indonesia Fast Growing Public Company, Indonesia Outstanding Performance Public Company, Indonesia Excellent Performance Public Company, dan Indonesia Very Good Performance Public Company.