Resmikan Pabrik Baru Polyethylene Chandra Asri, Jokowi Optimis Indonesia Bakal Stop Impor Petrokimia 4 Tahun Kedepan

Oleh : Ridwan | Jumat, 06 Desember 2019 - 15:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Cilegon - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik baru polyethylene milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) dengan kapasitas produksi mencapai 400 ribu ton per tahun. Dengan tambahan ini menjadikan total kapasitas produksi polyethylene sebesar 736 ribu ton per tahun.

Peresmian ini juga dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Serta Gubernur Banten Wahidin Halim.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada PT Chandra Asri Petrochemical yang telah menjadi pionir industri petrokimia di Tanah Air. Menurutnya, komitmen investasi dari Chandra Asri di industri petrikomia harus diberikan ruang agar kedepannya, Indonesia bisa "stop" impor barang-barang petrokimia.

"Momentum ini harus kita jaga. Yang namanya impor petrokimia itu harus di stop, justru malah harusnya kita bisa ekspor. Firasat saya 4-5 tahun lagi, kita sudah tidak lagi impor barang-barang petrokimia," kata Jokowi saat meresmikan pabrik baru polyethylene PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Jumat (6/12).

Dijelaskan Jokowi, salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia adalah defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Hal ini dikarenakan barang-barang yang diproduksi dalam negeri bahan bakunya kebanyakan masih impor termasuk di dalamnya sektor petrokimia. 

"Petrokimia serta oil and gas itu yang paling besar impornya, memberatkan neraca perdagangan kita," jelasnya.

Seperti diketahui, pada tahun 2018, neraca perdagangan ekspor barang petrokimia sebesar Rp 145 triliun, sedangkan impornya mencapai Rp 317 triliun. "Defisitnya Rp 193 triliun. Ini kan gede banget, dan kita biarkan bertahun-tahun tidak ada perubahan. Inilah yang akan kita selesaikan, satu per satu akan saya selesaikan," tegas jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi komitmen Chandra Asri yang akan menambah investasinya sebesar Rp 60-80 triliun di Indonesia dengan pengembangan komplek petrokimia kedua. "Setiap penanaman modal akan menyerap ribuan tenaga kerja. Ini pentingnya investasi saya gencarkan, larinya pembukaan lapangan kerja yang akan membantu pergerakan roda ekonomi nasional," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan, peningkatan kapasitas pabrik polyethylene Chandra Asri diharapkan dapat menjadi subsitusi impor dan menghemat devisa negara sebesar Rp 8 triliun.

"Pabrik baru ini juga telah mendapatkan kebijakan tax holiday dari pemerintah, kabijakan yang telah menciptakan iklim investasi yang baik," terang Erwin.

Dalam kesempatan tersebut, Erwin juga berterima kasih kepada Presiden jokowi dan pemerintah Indonesia atas dukungan yang diberikan. "Kami berkomitmen untuk terus menjadi mitra pertumbuhan Indonesia," terangnya.

Selain investasi pada kompleks kedua ini, semenjak tahun 2005 sampai 2019, Chandra Asri juga telah merealisasikan investasi sebesar Rp 28 triliun dengan berbagai kegiatan ekspansi kapasitas, debottlenecking, dan pembangunan pabrik baru.