Toyota Masih Merajai Ekspor CBU Melalui IPC

Oleh : Wiyanto | Senin, 21 Oktober 2019 - 09:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Meski kondisi global belum sepenuhnya membaik namun, kondisi operasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) khususnya dari aktivitas ekspor CBU masih dapat bertahan.

"Sebelumnya disampaikan, secara akumulasi (Januari hingga September) pada aktivitas bongkar muat kendaraan CBU di terminal Internasional mengalami pertumbuhan dua digit, yaitu 16,53 persen menjadi 294.306 unit di periode akumulasi tahun 2019 dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 sebesar 252.549 unit," demikian siaran pers IPCC yang dikutip Senin (21/10/2019). Pada aktivitas impor mengalami penurunan sebanyak 14,26 persen dengan jumlah 58.585 unit dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 68.326 unit. Sedangkan pertumbuhan ekspor CBU naik dua digit menjadi 27,95 persen dengan jumlah akumulasi di 2019 sebesar 235.721 unit dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 sebesar 184.223 unit.

Dari jumlah ekspor CBU sepanjang sembilan bulan di tahun 2019 sebesar 235.721 unit, ekspor kendaraan Toyota berjumlah 147.806 unit atau memiliki pangsa pasar 62,70 persen. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 5,47 persen bila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 140.142 unit. Adapun jenis kendaraan yang di ekspor Toyota dari Indonesia yang masuk dalam tiga besar ekspor ialah model Fortuner, Rush, dan Avanza dengan porsi masing-masing 25,25 persen; 24,76 persen, dan 15,11 persen.

Selain Toyota, beberapa para Automaker lainnya yang turut melakukan ekspor antara lain Mitsubishi sebanyak 43.168 unit; Suzuki sebanyak 26.736 unit; Daihatsu sebanyak 11.447 unit; Honda 5.431 unit; Chevrolet 800; dan lainnya. Ekspor Mitsubishi masih berasal dari model Expander dengan porsi ekspor sebesar 18 persen dan yang menarik ialah mampu mengalami peningkatan lebih dari 200 persen bila dibandingkan dengan jumlah ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Untuk ekspor Suzuki memiliki porsi ekspor 11 persen yang ditopang mayoritas oleh model Ertiga dengan porsi 71,72 persen dan di susul oleh model APV dengan porsi 16,48 persen dari total ekspor CBU Suzuki serta sisanya berasal dari model lain a.l Swift, Carry, dan lainnya. Untuk ekspor Daihatsu, ditopang oleh model Gran Max. Lalu, Brio masih menjadi andalan ekspor dari brand Honda. Sementara itu, Chevrolet mengandalkan Captiva alias Wuling Almaz (versi Indonesia) untuk CBU ekspornya.

Negara Filipina masih menjadi tujuan utama ekspor CBU dari Indonesia dengan pangsa pasar berjumlah 30 persen dari total ekspor CBU yang melalui IPCC sejumlah 235.721 unit sepanjang sembilan bulan di tahun ini. Diikuti Vietnam dengan pangsa pasar 15 persen; Arab Saudi 10,60 persen; Thailand 10,49 persen; Meksiko 4,81 persen; dan lainnya. Adapun Filipina banyak mengimpor dari Indonesia merek Toyota dengan model Fortuner dengan jumlah 16.426 unit, diikuti Wigo (alias Agya / Ayla, versi Indonesia) sejumlah 14.114 unit; Rush 12.880 unit; dan lainnya. Sementara di luar Toyota, Filipina juga mengimpor Mitsubishi dengan model Expander dari Indonesia sebanyak 11.297 unit.

Untuk Vietnam, negara ini banyak melakukan impor kendaraan jenis Mitsubishi dari Indonesia dengan model Expander berjumlah 15.304 unit. Selanjutnya, Toyota dengan jumlah 13.675 unit yang terdiri dari model Fortuner sebesar 5.829 unit; Wigo 5.371 unit; dan lainnya.