Delegasi Perdagangan Kota Changwon, Korsel untuk Indonesia Siapkan Perdagangan Industri Pertahanan

Oleh : Hariyanto | Minggu, 29 September 2019 - 13:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Walikota Changwon, Huh Sung-mu, bersama dengan Presiden KOTRA, Kwon Pyeong-oh mengirim delegasi perdagangan ke  Indonesia selama tiga malam, lima hari, dari tgl 18 hingga tgl 22 September,  untuk mmembuka  pasar-pasar strategis di luar negeri, yaitu di kawasan  ASEAN yang sedang berkembang dan memperluaskan ekspor produk  industri pertahanan UKM.

Delegasi Perdagangan  telah menandatangani  65 kontrak  ekspor dengan nilai  130 juta USD, telah terealisasi sebesar 11,800,000 USD (14 miliar won),  7 Perjanjian Kerja.  Pihak Penanggungjawab pembelian senjata melalui dua kali pertukaran pertemuan perusahaan jembatan ekspor dan pertukaran mitra kerjasama ekonomi  dan lain-lain telah menuaikan hasil. 

Informasi yang diterima INDUSTRY.co.id, Minggu )29/9/2019) menyebutkan, pertemuan konsultasi ekspor yang diadakan pada tgl 20 September itu dihadiri oleh 40 perusahaan yang terdiri dari 100 orang sebagai pembeli. Pertemuan konsultasi ekspor ini menarik perhatian pers.

Nilai kontrak ekspor perusahaan-perusahaan  adalah sebagai berikut: T-IC co LTD sebesar 4.800.000 USD, Daemyung co.LTD sebesar 4.500.000 USD,  Changwon Tech Precision Corp sebesar 1,500,000 USD. Khusus Beomhan Industri co. LTD kali ini nilai kontrak ekspornya adalah sebesar 1000.000 USD, akhir tahun ini kontrak ekspornya dengan PT Professtama International akan mencapai 10 juta USD.

Delegasi Perdagangan Industri Pertahanan, yang terdiri dari 15 perusahaan anggota Dewan Usaha Kecil Industri Pertahanan Changwon, yang diketuai oleh  Oh Byung-hu dan diselenggarakan oleh Kota Changwon sebagai bagian dari Proyek Pendukung Ekspor Industri SME di Indonesia. Hal ini dipromosikan oleh Kelompok Pendukung KOTRA dan Pusat Perdagangan Jakarta.

Perusahaan yang terlibat dalam misi dagang ini adalah Changwon Tech Precision (Tulk Drone, K9 Parts), Ispec (EMI / EMP Filter), T-Ci (Suku Cadang Mobil seperti Transmisi Kendaraan Militer), Daemyung (Training Parachute), Shin Seung Co. Presisi (CTIS untuk kendaraan militer), Nokwon (pipa hidrolik untuk kendaraan pertahanan), solusi usia (peralatan hidrolik K9), HIMC (silinder hidrolik distribusi), Korea T (perbaikan dan pemeliharaan suku cadang), nonaktif (pertahanan / penerbangan) Bergulir bantalan), orang-orang dan teknologi (sensor busur untuk kapal perang), Beomhan Industri (tekanan tinggi, ekstraktor pneumatik, bahan bakar listrik) untuk pertahanan, LEO (pengurang debit dan gearbox), Jinyoung TBX (kapal / kapal) Turbine Blade) adalah perusahaan kecil dan menengah yang memproduksi produk pertahanan utama di Changwon.

Delegasi Perdagangan Industri Pertahanan Changwon telah bertukar dengan pejabat pertahanan, termasuk konsultasi ekspor, pertemuan pertukaran dengan pejabat senior pemerintah termasuk Laksamana TNI AL  Sriyanto, Kedutaan Besar Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Asosiasi Perdagangan Korea Dunia (OKTA Dunia), dan perusahaan milik negara Indonesia. Acara pertukaran ini di luar  kerja sama ekonomi,  juga termasuk pertemuan pertukaran bisnis global dengan PT Pindad, Kamar Dagang dan Industri Korea, dan Asosiasi Indonesia Korea.

Dimulai dengan misi perdagangan ini, strategi ekspor pertahanan telah menjadi langkah utama dalam menargetkan pasar negara berkembang dalam menanggapi kenaikan biaya pertahanan global dan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, salah satu dari tiga eksportir senjata terbesar Korea. Di antara negara-negara ASEAN, perdagangan meningkat sebesar 25% pada paruh pertama tahun ini.

“Dalam kerja sama dengan Badan Promosi Industri Changwon, kami terus mendukung teknologi canggih dan produk-produk UKM industri pertahanan di pasar luar negeri yang sedang berkembang, bahkan dalam suasana kekacauan domestik dan luar negeri sekalipun, sebab  Itu adalah peluang untuk merealisasikan kemungkinan ekspor. ” kata Walikota Changwon, Huh Sung-moo, yang memimpin misi perdagangan Indonesia.

Sementara itu, pada bulan November, kami berencana untuk mengundang perusahaan-perusahaan pertahanan di Indonesia dan Asia Tenggara untuk melakukan “Rapat Konsultasi Undangan Pinpoint” untuk terus mengembangkan dan mengekspor produk industri UKM bidang pertahanan.