Pentingnya Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri

Oleh : Andi Mardana | Kamis, 29 Agustus 2019 - 13:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Anemia mempengaruhi penurunan kesehatan fisik remaja putri, berdampak negatif pada prestasi belajar di sekolah, dan meningkatkan kemungkinan komplikasi dan masalah perkembangan janin jika remaja putri memilih untuk menjadi seorang ibu di masa depan.

Pemerintah telah membuat program Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) mingguan yang bertujuan untuk melindungi remaja putri dari anemia.

"Masalah kurang gizi di kalangan remaja putri di Indonesia sangat signifikan. Setidaknya sepertiga dari remaja putri di Indonesia menderita anemia," kata Ir. Doddy Izwardi, MA, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta baru-baru ini.

Cukup tingginya pernikahan usia dini dan nutrisi yang tidak memadai, anemia gizi besi di kalangan remaja putri merupakan tantangan kesehatan masyarakat utama di negara ini.

"Anemia dapat menghambat remaja putri dalam berkonsentrasi di sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata Doddy.

Remaja putri yang kekurangan gizi juga memiliki risiko tinggi terjadinya putus sekolah dan tidak mampu menjalani kehidupan yang produktif.

Pendidikan gizi dan suplementasi TTD mingguan adalah kunci untuk memerangi anemia dan meningkatkan status kesehatan dan gizi remaja putri, yang mana dapat membantu memutus siklus kekurangan gizi antar generasi.

Nutrition International, berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dengan dukungan dari Pemerintah Kanada dan Australia, bersama-sama memastikan remaja putri di sekolah memiliki akses suplementasi TTD mingguan serta pendidikan gizi dan konseling melalui program Right Start dan MITRA Youth.

Dengan total investasi sebesar 3,6 juta dollar Kanada atau sekitar Rp36 milyar, remaja putri di 9.000 sekolah di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur mendapat manfaat dari dukungan ini.

Nutrition International telah membantu melatih staf dinas-dinas terkait dan guru, mendukung perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan, serta mengembangkan media komunikasi untuk membekali peserta didik, guru dan anggota masyarakat dengan pengetahuan yang tepat tentang gizi yang baik dan pencegahan anemia.

Nutrition International juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan strategi nasional untuk penanggulangan anemia.

Joel Spicer, Presiden dan CEO Nutrition International menekankan bahwa kurang gizi pada dasarnya melemahkan, terutama bagi remaja putri. Kurang gizi berarti terganggunya perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh yang rendah, yang menyebabkan performa kegiatan belajar di sekolahnya menjadi terganggu.

"Bersama dengan Pemerintah Indonesia dan dengan dukungan dari Pemerintah Kanada dan Australia, kami memberikan remaja putri gizi yang lebih baik, memberi mereka dasar yang kuat untuk mencapai cita-cita mereka," jelas Joel.