Penerjun Payung Ekstrim Naila Raih Penghargaan Ikon Prestasi Pancasila

Oleh : Amazon Dalimunthe | Rabu, 21 Agustus 2019 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Solo- Atlet terjun payung ekstrem (skydiving) yang juga pelatih terjun payung kelas dunia, Naila Novaranti,  baru saja  mendapat penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai ikon nusantara. Naila dinilai telah berkontribusi penuh dalam mengamalkan dan menyelaraskan kehidupan dengan ideologis Pancasila terutama di bidang olahraga.

"Sungguh ini kejutan  buat saya mendapat penghargaan sebagai salah satu ikon Pancasila 2019 khususnya di bidang yang saya geluti yakni olah raga ekstrim skydiving," ujar Naila Novaranti usai mendapat penghargaan di Tjolo Madu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2019).

Cabang olahraga sky diving yang digelutinya memang sangat jarang diminati karena resikonya tinggi. Karena  penerjun yang lompat dari pesawat tak langsung membuka parasut melainkan melakukan atraski akrobat di angkasa diatas ketinggian 25 ribu kaki dan waktunya  hanya sekitar satu menit sebelum membuka parasut.

"Menjadi penerjun ekstrem membuat  saya  pernah mengalami patah tulang di bagian tangan dan kaki yang membuat saya harus vakum selama enam bulan untuk memulihkan kondisi. Tapi saya tidak pernah kapok, karena keseruan, keasyikan terjun skydiving itu ternyata bisa mengalahkan rasa takut saya," papar Naila.

Ibu dari tiga anak bersuami  tentara Amerika bernama Christoper David itu mengatakan bahwa dirinya tak pernah membayangkan akan menjadi perempuan satu-satunya dari Indonesia yang menjadi atlet skydiving dunia yang pernah menorehkan aksi terjun payungnya di atas Mount Everest pada 2018 lalu.

Karena keahlian dan juga jam terbang yang cukup tinggi membuat Naila dipercaya menjadi pelatih terjung payung ekstrim (skydiving) di 46 negara.  Termasuk melatih di institusi militer Indonesia.

Dengan keahliannya yang langka ini, banyak negara yang memintanya menjadi warga negara karena dianggap asset langka. "Tapi saya akan tetap setia sebagai warga negara Indonesia. Saya mencintai negeri ini yang sudah memberikan peluang begitu besar buat saya. Mungkin karena itulah saya menerima penghargaan dari BPIP," tambahnya.

Dengan diberinya gelar penghargaan sebagai ikon Pancasila, wanita yang pernah menjadi sekretaris di perusahaan minyak dan karyawan  di perusahaan parasut di Amerika Serikat ini mengaku termotivasi untuk mengejar sebagai yang terbaik di kejuaraan dunia skydiving.

"Penghargaan juga memacu saya agar terus berprestasi apalagi tiap bulan ada kejuaraan terus dan nanti finalnya di world competition di Amerika Serikat akhir tahun 2019 ini, mohon do'anya agar selalu lancar dan sukses," tandas Naila tersenyum.

Penghargaan Apresiasi Prestasi Pancasila 2019 menetapkan 74 Ikon yang dibagi menjadi empat kategori, pertama, sains dan inovasi, kedua, bidang olahraga, Ketiga, bidang seni budaya dan kreatif dan Keempat, sosial entrepreneur. Semua peraih penghargaan dipilih oleh tim yang menyaring secara ketat dan bekerja berbulan bulan. (AMZ)