Faktor Penunjang Peretumbuhan Ekonomi Tahun Ini

Oleh : Andi Mardana | Senin, 19 Agustus 2019 - 20:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menurut DBS Group Research yang berjudul 'Kelemahan Ekonomi Indonesia Muncul ke Permukaan' bahwa meskipun sektor eksternal melambat, pertumbuhan Indonesia masih dapat bertahan sebesar 5,0% sesuai dengan potensinya.

Economist Bank DBS Indonesia, Masyita Crystallin mengungkapkan, dorongan yang timbul seusai Pemilu melalui pertumbuhan investasi lebih tinggi bisa menjadi faktor penting.

"Kami melakukan analisis sederhana, yang menilai empat pemilihan demokratis di era reformasi (1999, 2004, 2009 dan 2014). Kami menghitung rata-rata dan pita deviasi standar 1 (1-standard-deviation bands) di antara rata-rata variabel yang diteliti," jelas Masyita kepada Industry.co.id di Jakarta, Senin (19/8).

Secara rata-rata, kata Masyita pertumbuhan melambat selama dua triwulan sebelum Pemilu dan menguat rata-rata sebesar 0,7% dalam dua triwulan berikutnya.

"Jika tren sama berlanjut tahun ini, kami masih berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan bisa tetap berada di atas 5,0% pada tahun ini," tuturnya.

Studi tersebut kata Masyita tentang peristiwa (event study) juga menunjukkan bahwa konsumsi meningkat sebelum Pemilu dan kembali normal setelahnya.

"Investasi tumbuh lebih lambat sebelum Pemilu dan kembali meningkat setelahnya karena perilaku menunggu mereda. Secara rata-rata, investasi meningkat 0,6%, t + 2 setelah Pemilu," jelas Masyita.

Selain itu, tuas fiskal dapat menjaga momentum pertumbuhan. Secara keseluruhan, posisi fiskal sedikit lebih ekspansif pada paruh pertama 2019 jika dibandingkan dengan paruh pertama 2018.

Hal ini bisa diukur dari keseimbangan primer, yang semula negatif berubah menjadi positif pada paruh pertama 2018. Namun, dibandingkan dengan paruh pertama 2017, posisi fiskal dinilai lebih ekspansif pada 2018 dan 2019.

"Oleh karena itu kami berpendapat bahwa kebijakan fiskal masih memiliki ruang untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan pada tahun ini," tuturnya.