BKPM: Wilayah Lintas Perbatasan Sebaiknya Bersinergi

Oleh : Herry Barus | Kamis, 09 Maret 2017 - 09:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyarankan agar wilayah provinsi di perbatasan Indonesia dapat bersinergi dengan negara tetangga terdekat.

"Memang tidak mudah untuk membangun daerah perbatasan dengan cepat. Oleh karena itu, salah satu caranya adalah bersinergi dengan negara tetangga terdekat," kata Thomas Lembong usai menghadiri acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/3/3017).

Ia mencontohkan, Kalimantan Utara (Kaltara) telah melakukan beberapa langkah bersinergi dengan perusahaan pengembangan energi listrik dengan perusahaan asal Sarawak, Malaysia. Dengan menggandeng negara tetangga sebagai investor, maka pertumbuhan investasi di Kaltara lebih cepat berkembang.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjanjikan akan mempermudah proses perizinan bagi investor yang berminat membangun potensi alam dan industri.

"Sudah ada langkah jitu yang kami siapkan agar investor bisa menanamkan modal. Pertama perihal kemudahan perizinan, yang mana saat ini sedang disiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan lewat revisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Kalimantan Utara," kata Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie.

Dalam forum Kaltara Investment Forum (KIF) 2017itu, ia menjelaskan, beberapa hal untuk menggaet investor selain dari kebijakan adalah pemberian insentif dan juga jaminan kepastian lahan, baik bagi industri dan pengembangan energi.

"Dalam waktu dekat akan selesai revisi. Untuk memudahkan lagi, kami sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan dan survei-survei awal di beberapa lokasi," katanya.

Irianto menekankan lebih khusus pada pemanfaatan energi berbasis konservasi. Kaltara memiliki potensi sumber daya alam (SDA) energi yang melimpah, khususnya keberadaan beberapa sungai besar di Kaltara.

Sungai Kayan salah satunya, sungai yang membelah daratan dari Malinau hingga Kabupaten Bulungan ini memiliki kecepatan air cukup tinggi mengarah ke wilayah tengah dan hilir.

Kemampuan alirannya mencapai 1 kilometer per hektare (Ha). Sehingga diyakini mampu menghasilkan sumber energi yang besar. Di samping itu, kekayaan SDA lainnya juga memiliki potensi menghasilkan energi, seperti batu bara, minyak, dan juga gas.

Irianto sepertui diansir Antara menginginkan, Indonesia, khususnya Kaltara jangan sampai kalah bersaing dengan negara lain. Yang dituju adalah kemampuan mempromosikan diri, menggaet investasi, akselerasi pembangunan daerah, dan keandalan energi.

"Jangan sampai kalah dengan Singapura yang membeli bahan baku di Indonesia, diolah lalu dijual kembali kepada kita. Dari itu, KIF ini harus mampu memberikan kesan mendalam, sehingga para investor berinvitasi dalam membangun Kaltara," kata Irianto.