INDUSTRY.co.id - Jakarta —  PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan menerbitkan obligasi global sebesar US$210 juta atau maksimal Rp3 triliun, dengan tenor 7 hingga 10 tahun.

Direktur Keuangan Haris Gunawan mengatakan, opsi penerbitan obligasi global ini akan tetap melihat perkembangan pasar. Oleh sebab itu, para penjamin emisi aksi korporasi masih dalam pembahasan.

“Kami mengikuti pemerintah dengan floating rate plus spread dan tetap tergantung situasi capital market," ujar Haris melalui siaran pers, Selasa (6/8).

Ia menilai, rencana penerbitan obligasi tersebut sekaligus mencari risiko yang paling rendah, terutama dari sisi biaya, tenor, serta agunannya. Waskita juga masih mempertimbangkan beberapa skema lain di luar obligasi.

Pada semester dua ini, Waskita akan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol yang dikelola. Saat ini, perseroan tengah menyelenggarakan proses penawaran dengan perusahaan dalam dan luar negeri, serta ditargetkan rampung pada semester dua tahun ini.

Sementara dari sisi kinerja, perusahaan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp8,18 triliun pada semester I ini, meningkat dibanding pada periode sama Rp7,65 triliun.

Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh perolehan sejumlah proyek besar, antara lain Bandara Juanda di Jawa Timur Rp623 miliar, Masjid Istiqlal di DKI Jakarta Rp423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan Rp422 miliar, jalan tol Becakayu (A. Yani) di Jawa Barat senilai Rp773 miliar, rest area tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung Rp343 miliar dan revitalisasi gedung Olahraga Pelajar Ragunan di DKI Jakarta Rp381 miliar.

Waskita juga menargetkan penerimaan arus kas masuk pada tahun ini sebesar Rp40 triliun, termasuk didalamnya dari proyek turnkey yang penyelesaian proyeknya di triwulan II dan triwulan IV sebesar Rp26,85 triliun.

Sementara, realisasi pembayaran proyek tol sampai semester I sebesar Rp7,49 triliun, seperti proyek tol Cisumdawu, proyek Tol Pemalang - Batang Paket 4 dan proyek tol Bakauheni - Terbanggi Besar. Adapun, proyek turnkey yang ditargetkan selesai tahun ini di antaranya Pematang Panggang – Kayu Agung, Kayu Agung – Palembang – Betung, Japek II Elevated, dan Kunciran – Parigi.

Waskita juga baru menerima pembayaran Rp259 miliar dari proyek LRT dan Rp873 miliar dari proyek tol Salatiga Kertasura.