Februari 2017, Biaya Eksplorasi Timah meningkat 14,81%

Oleh : Hariyanto | Rabu, 08 Maret 2017 - 14:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Hingga bulan Februari 2017, PT Timah (Persero) Tbk (TINS) telah menghabiskan biaya eksplorasi baik di darat maupun di laut di kawasan Bangka dan Belitung sekitar Rp21,417 miliar atau meningkat sekitar 14,81% dibandingkan periode serupa tahun lalu yaitu sekitar Rp18,653 miliar.

"Biaya eksplorasi ini terdiri dari biaya operasional Rp10,543 miliar dan investasi Rp10,873 miliar," kata Sekretaris Perusahaan TINS, Sutrisno S. Tatetdagat, di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Menurut Sutrisno, hasil kegiatan eksplorasi mendapatkan sumber daya baik di darat maupun di laut. Untuk kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan sumberdaya tertunjuk (indicated) sebanyak 13 ton dan sumberdaya terukur (measured) sekitar 1,019 ton.

Semuanya merupakan tipe endapan timah alluvial, sedangkan hasil perolehan sumberdaya dari kegiatan eksplroasi di darat belum dapat dilaporkan karena masih dalam proses penyelesaian.

Kegiatan eksplorasi perseroan selama Februari tahun ini, berupa kegiatan pemboran prospeksi dan pemboran rinci di perairan Bangka (laut Ranggam, Laut Permis), dengan menggunakan empat unit kapal bor.

Kegiatan eksplorasi di darat meliputi pemetaan geologi, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah primer di pulau Bangka (Pemali, Bukit Pret, Bukit Baji, Jangkang, Kulur) dan Belitung (Batu Besi Damar).

Sementara rencana kegiatan eksplorasi pada Maret tahun ini adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya. Kegiatan pemboran prospeksi dan pemboran rinci di laut akan menggunakan empat kapal bor yang dialokasikan di perairan Bangka (Laut Kantung, Laut Ranggam, dan Laut Permis).

Sedangkan untuk pemboran timah primer di pulau Bangka yang dilakukan di Bukit Baji, Kulur, Pamali, Jangkang, dan Bukit Pret. Di belitung, pemboran dilaksanakan di Batu Basi Damar. (Hry/ Imq)