Perdagangan Perdana, Harga Saham Indonesian Tobacco Melesat 50%

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 04 Juli 2019 - 10:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), perusahaan pengolahan tembakau iris, pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (04/07/2019). Di perdagangan perdananya, harga ITIC naik 50% menjadi Rp330 per unit dibanding harga pada Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) sebelumnya sebesar Rp219 per unit.

Perseroan yang didirikan pada 1955 itu menjadi perusahaan ke-19 yang mencatatkan saham di BEI pada tahun ini. Perseroan juga memiliki merek dagang dengan jaringan pemasaran secara nasional maupun internasional. Adapun merek perseroan tersebut adalah Anggur Kupu, Lampion Lilin, Pohon Sagu, Roda Terbang dan Manna.

“Kami memperoleh tambahan modal sebesar Rp60,019 miliar dari PUPS tersebut. Itu karena kami menawarkan 274,06 juta unit saham seharga Rp219 per unit,” ujar Presiden Komisaris, Shirley Suwantina, pada acara perdagangan perdana di BEI, Kamis (04/07/2019).

Shirley menuturkan, seluruh dana yang diperoleh dari PUPS tersebut akan digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku daun tembakau dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

“Penawaran perdana saham kami yang dijamin oleh PT Phillip Sekuritas ini disambut baik oleh investor publik. Itu terlihat dari penawaran yang kami lakukan tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 165 kali,” papar Shirley.

Shirley optimistis, PUPS yang dilakukan ini dapat mengembangkan bisnis perseroan secara berkesinambungan. Itu karena peningkatan kapasitas pendanaan dapat sejalan dengan peningkatan persediaan daun tembakau yang merupakan bahan baku utama.

“Kondisi tersebut dapat terus menopang utilitas produksi, mengingat daun tembakau harus diolah dalam waktu yang cukup lama untuk dapat siap digunakan oleh perseroan untuk melakukan produksi,” tukas Shirley.

Di samping dapat memenuhi permintaan berkat pertambahan utilitas produksi dan perluasan pengenalan produk, demikian Shirley, perseroan melalui PUPS ini juga diharapkan dapat mengembangkan usaha dengan menciptakan varian baru untuk mengembangkan pasar.

“Kami yakin, para konsumen tembakau dapat menjadikan tembakau produksi perseroan sebagai substitusi yang sesuai, tentunya dengan harga yang lebih terjangkau dengan kualitas terbaik,” pungkas Shirley. (Abraham Sihombing)