Kemenpora Surati PSSI Terkait Kacaunya Penjualan Tiket Semifinal AFF

Oleh : Hariyanto | Jumat, 02 Desember 2016 - 19:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyurati Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendesak federasi sepak bola Indonesia itu mengatasi kekacauan penjualan tiket laga semifinal leg pertama Piala AFF antara timnas Indonesia melawan Vietnam di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu, (3/12).

Masyarakat mengeluhkan Penjualan tiket yang sudah dinyatakan habis pada pukul 11.00 WIB, hari ini, atau tiga jam setelah loket dibuka. Sementara, PSSI menyatakan ada 10 ribu tiket fisik kategori tiga yang dijual langsung.

Kabar yang beredar menyatakan bahwa tiket tersebut habis dikarenakan telah di borong oleh para calo. Bahkan, Seorang calo menyatakan bahwa dia menjual satu tiket seharga Rp 225 ribu. Padahal, harga resminya Rp 100 ribu.

Sebelumnya, penjualan tiket dilakukan melalui online lewat Kiostix. Namun, server mereka mengalami down beberapa kali karena tingginya permintaan. Oleh karena kejadian tersebut, PSSI memutuskan membuka penjualan offline, atau melalui loket.

Puncak dari ungkapan kekecewaan masyarakat ini adalah unjuk rasa di depan kantor Kemenpora pada hari ini (2/12). Menanggapi hal tersebut, Kemenpora segera menyurati PSSI pada hari itu juga.

Surat yang fotonya disebarkan Kemenpora kepada media, berisi beberapa poin desakan kepada PSSI, salah satunya untuk menindak tegas oknum-oknum PSSI atau pihak tertentu yang memberikan keleluasaan kepada calo untuk berpraktek. Kemenpora juga mendesak PSSI untuk meminta pertanggungjawaban Kiostix karena ketidakmampuan server mereka melayani banyak permintaan.

Mengingat bahwa pertandingan semifinal AFF pada tanggal 3 Desember 2016 merupakan tonggak awal pertandingan internasional pertama sistem home bagi pengurus PSSI baru, pimpinan PSSI dituntut menunjukkan citra positif baik bagi aspek tata kelola pertandingan, keamanan, ticketing, perlindungan bagi tamu dari Vietnam dan AFF dalam konteks reformasi tata kelola sepak bola Indonesia yang lebih baik dan konstruktif.

Demikian bunyi poin terakhir dalam surat yang ditandatangani Gatot S. Dewabroto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora.