Menhub Prediksi Jumlah Pemudik Tahun Ini Naik Jadi 23 Juta Orang

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 21 Mei 2019 - 08:33 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA--  Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik pada tahun 2019 akan meningkat mencapai 23 juta orang pemudik. Tren kenaikan sebanyak 6 persen dari tahun 2018 ini mengikuti tren kenaikan dari tahun 2017 ke 2018. Demikian dikatakan oleh Menteri Perhubungan BuSumadi saat mengikuti diskusi  media FMB9 dengan tema “Mudik Aman dan Lancar” di Kementerian Kominfo, Senin (20/5/2019).

Hadir dalam acara ini; Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi , Direktur Jendral Bina Marga Kementerian PUPR  Sugiyartanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR  Danang Parikesit dan mewakili Korlantas POLRI (Kepolisian RI)  Benyamin.

"Akan terjadi kenaikan lagi tahun ini sebanyak 6 persen dari tahun sebelumnya.  Kami prediksi pemudik menjadi 23 juta orang," ujar Budi Karya.

Ia memberikan data bahwa  jumlah pemudik pada tahun 2017 mencapai 20,4 juta. Lalu pada tahun 2018 meningkat 6,32 persen atau menjadi 21,7 juta pemudik. Kenaikan jumlah pemudik pada tahun 2018 paling tinggi terjadi pada pemudik yang menggunakan transportasi laut.

"Kenaikan paling tinggi terjadi pada pemudik yang menggunakan angkutan laut sebesar 9,35 persen dari 1,06 juta menjadi 1,16 juta. Kemudian disusul penumpang dengan moda penyeberangan 8,49 persen dari 4,05 juta menjadi 4,40 juta. "Lalu, pemudik yang menggunakan moda angkutan kereta api sebesar 7,6 persen dari 4,91 juta menjadi 5,29 juta," Budi menambahkan.

Sementara untuk jalur udara dikatakan Budi meningkat sebesar 5,72 persen pemudik dengan total 6,3 juta orang. Lalu pengguna jalur darat juga meningkat 2,97 persen menjadi 4,5 juta pemudik.

Sementara itu Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  memastikan pasokan energi sepanjang Ramadhan dan mudik Idul Fitri Tahun 2019 dalam kondisi aman. Pasokan yang dimaksud meliputi BBM minyak, gas, avtur, LPG dan juga listrik. Demikian disampaikan Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM  Rida Mulyana dalam  ajang yang sama.

Rida menambahkan, Kementerian ESDM mendirikan selama musim mudik lebaran akan mendirikan beberapa titik Posko. “Berbeda dengan Posko Mudik Kemenhub, Posko Kementerian ESDM mulai beroperasi 21 Mei hingga 21 Juni 2019. Ini semua untuk memastikan pasokan energi aman,” jelas Rida.

Rida menambahkan, jajaran ESDM yang dipimpin Menteri Ignasius Jonan telah melakukan pemantauan di lapangan pada Sabtu, 11 Mei 2019.  Pemantauan dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di rute Surabaya - Semarang, yaitu SPBU 575B Ngawi dan SPBU 519B Solo.

Kedua SPBU tersebut sudah beroperasi dan dapat melayani kebutuhan BBM masyarakat yang akan bepergian melintasi jalur tol.

Diungkapkan pula bahwa SPBU yang berada di ruas tol Surabaya - Semarang sudah baik dan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar pemudik. Dalam catatan Kementerian ESDM, dari Surabaya sampai ke Ngawi sekitar 160 kilo meter (km), tiap sekitar 100 km terdapat 1 SPBU.

 

Secara keseluruhan, di sepanjang jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya, disiapkan 54 SPBU besar termasuk 10 SPBU baru dan 16 SPBU sementara. SPBU sementara ini hanya beroperasi saat puncak mudik dan puncak arus balik, yaitu H-15 hingga H+15. Untuk jalan tol yang berada di wilayah Jawa Tengah disiapkan 6 SPBU, 15 Kiosk Pertamax, 6 Serambi Pertamax, 45 SPBU Kantong dan 60 motorist.

Kementerian ESDM melalui PT Pertamina, tegas Rida Mulyana, menjamin bahwa 2 minggu sebelum Lebaran Idul Fitri, seluruh SPBU telah beroperasi penuh, dengan kapasitas rata-rata tanki 60 kilo liter (kl).

 “Stok premiun cukup untuk 21 hari, Pertalite (21 hari), Pertamax (22 hari), pertamax Turbo (58 hari), Solar (26 hari), Avtur (48 hari). Kondisi listrik juga aman dengan pasokan secara nasional 38.2018,18 MW,” tegas Rida. (AMZ)