Tol Langit Dinilai Mampu Sumbang USD 150 Miliar untuk Perekonomian RI di Tahun 2025

Oleh : Ridwan | Jumat, 12 April 2019 - 08:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Proyek Palapa Ring Ring atau yang belakangan disebut Tol Langit diproyeksikan bisa mendorong percepatan tumbuhnya industri manufaktur di Tanah Air. 

Dalam industri 4.0, dikenal lima teknologi dasar yang perlu dikuasai, diantaranya artificial intelligence, internet of things (IoT), wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, dan 3D printing.  

"Dari lima teknologi tersebut, IoT merupakan yang paling fundamental dan membutuhkan koneksi internet yang sangat cepat," kata Direktur Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto di Jakarta (11/4).

Ditambahkan Janu, teknologi IoT mampu mendorong industri untuk bertransformasi memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam menopang proses produksi agar lebih terintegrasi, efisien, dan produktif. 

Menurut Janu, industri Internet of Things (IoT) di Indonesia mulai tumbuh dengan perkiraan pangsa pasar mencapai Rp444 triliun pada 2022. 

"Nilai tersebut disumbang dari konten dan aplikasi sebesar Rp192,1 Triliun, disusul platform Rp156,8 Triliun, perangkat IoT Rp56 Triliun, serta network and gateway Rp39,1 Triliun," jelasnya.

Berdasarkan penelitian McKinsey, infrastruktur digital akan memberikan peluang hingga USD 150 Miliar terhadap perekonomian nasional di tahun 2025. Apalagi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia, mencapai 143,26 juta orang atau lebih dari 50% total penduduk di Indonesia.

Melihat peluang tersebut, Janu mengatakan, Kementerian Perindustrian telah mengambil langkah pengembangan serta fasilitasi untuk mendukung pertumbuhan industri seperti pembangunan infrastruktur, regulasi dan pendidikan terkait ekonomi digital untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia telah siap untuk masuk ke dalam tren teknologi digital secara global.

"Kehadiran Palapa Ring dan ketersediaan internet cepat diharapkan bisa mengakselerasi inklusi masyarakat ke dalam aktivitas ekonomi digital," pungkasnya.