Sebanyak 80 Persen Lulusan BLK Makassar Terserap Lapangan Kerja

Oleh : Hariyanto | Rabu, 10 April 2019 - 16:09 WIB

INDUSTRY.co.id - Makassar - Guna mempercepat kompetensi angkatan kerja muda, Kementerian Ketenagakerjaan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan sebagai wujud konkret prioritas Pemerintah Pusat untuk membangun sumber daya manusia (SDM).

Pemenuhan 1.000 BLK ini dalam rangka menjalankan kebijakan Presiden RI Joko Widodo untuk menjadikan tahun 2019 ini sebagai tahun pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Salah satunya adalah BLK Makassar yang menjadi lembaga pelatihan keterampilan mandiri yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Pelaksana Tugas Kepala BLK Makassar, As’asdiah mengatakan, sebanyak 80% lulusan dari (BLK) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terserap untuk lapangan kerja, dan sebagian bekerja di luar negeri seperti Jepang, Brunai, dan Malaysia dimana sebagian besar adalah lulusan permesinan.

"BLK Makassar terdiri dari 12 kejuruan seperti pariwisata, kelistrikan, permesinan, permebelan, informasi teknologi (IT) dan sebagainya," kata Pelaksana Tugas Kepala BLK Makassar, As’asdiah kepada awak media di Makassar, Rabu (10/4/2019).

Ia menjelaskan, setiap tahunnya sebanyak 1.600 peserta didik yang dididik dan dilatih (diklat) di BLK Makassar tersebut yang datang dari beberapa daerah.

“Peserta diklat di sini datang dari berbagai Provinsi di Sulawesi bahkan dari luar Sulawesi seperti dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Dan yang datang diklat ke sini jelas pengangguran,” kata As’asdiah.

Menurut As’asdiah, selama ini anggaran untuk BLK Makassar sebesar Rp 80 miliar per tahun. “Untuk tahun 2019 ini anggarannya sebesar Rp 182 miliar. Kenapa tahun ini lebih besar ? Ya karena tahun 2019 ini pemerintah konsen dalam pembangunan sumber daya manusia,” kata dia.

As’asdiah mengatakan, BLK Makassar akan terus mengembangkan palatihan sesuai kebutuhan kerja atau industri. “Untuk mengetahui kebutuhan industri, kami secara berkala mendatangi industri-industri atau perusahaan-perusahaan," kata dia.