Erros Djarot Gelisah Maka Lahirlah ‘1 & 2 Bukan Segalanya’

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 26 Maret 2019 - 08:34 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA—Seniman sekaliber Erros Djarot ternyata menyimpan kegelisahan yang sangat mendalam atas kondisi bangsa kita dalam menghadapi pemilu presiden yang semakin dekat. Kegelisahannya itu akhirnya ia tuangkan dalam lagu  bertajuk '1 & 2 Bukan Segalanya' yang baru dirilisnya melalui akun media social youtube kemarin (25 maret)

Di lagu '1 & 2 Bukan Segalanya', komposer yang namanya melambung lewat album 'Badai Pasti Berlalu' ini mengaku terinspirasi dari kondisi di tahun politik ini yang telah membangun suasana kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi tidak sehat. Rakyat terbelah menjadi dua yang sengaja diadu, dan  saling hujat. Terlebih lewat media sosial seperti  WAG yang jelas jelas menunjukkan sikap permusuhan yang serius dan cenderung menjadi permusuhan permanen. "Melihat realita yang miris dan memprihatinkan itu saya tulis lagu '1 & 2 Bukan Segalanya' ini," ungkap Erros di acara launching single lagu tersebut FX Sudirman, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Erros menjelaskan lagu itu diciptakan karena situasi mendesak. "Saya membuatnya karena ada bukti emfirik bahwa perpecahan di masyarakat itu ada," terang pria berusia 68 tahun ini. 

Melihat kondisi masyarakat saat ini yang terpecah belah, adik kandung aktor senior Slamet Rahardjo Djarot ini memilih menjadi perekat atau pemersatu. "Kalau ditanya apakah saya akan memilih nanti tanggal 17 April, jelas saya akan memilih. Tapi sebelum itu saya memilih menjadi kohesi atau faktor yang merekatkan, salah satunya lewat lagu ini. Bukan menjadi faktor yang memecah-belah," terangnya.

Lewat lagu ini Erros mengaku mencoba memperkuat civil society. Karena itu yang sebenarnya dibutuhkan bangsa ini.  Erros juga  mengajak agar para calon pemilih tidak perlu sampai bermusuhan dan saling hujat karena berlebihan mendukung capres pilihannya.

Menurutnya angka 1 dan 2 bukan angka sempurna karena angka itu hanya pilihan yang berlaku untuk 5 tahun ke depan. "Ada yang lebih penting lagi dan merupakan angka yang sempurna yaitu 17 08 45. Itu angka keramat yang harus dijaga lewat persatuan dalam semangat kekeluargaan," tegas Erros.

Selain, '1 & 2 Bukan Segalanya', dalam kesempatan itu Erros juga memperkenalkan single lagu kedua terbaru berjudul 'Politik Jaman Edan'.

Lagu ber-genre rock , Erros mencoba menyoroti perilaku politisi yang banyak melakukan praktek-praktek transaksional dalam meraih posisi dan tujuan politik serta melakukan korupsi berjamaah yang merugikan rakyat dan negeri ini.

Lewat 2 single lagu terbaru yang juga dinyanyikan sendiri itu, Erros berharap bangsa Indonesia kritis melakukan pilihan presiden dan para wakil rakyat, dengan tetap mengedepankan persatuan dan hidup damai berdampingan.

arena bersatu kita kuat dan kuat karena bersatu.. Jangan biarkan mereka memecah belah kita lewat politik, agama, dan budaya," tegas Erros Djarot. (AMZ)