Menperin Lakukan Link and Match 133 Industri dengan 440 SMK di Sukabumi

Oleh : Ridwan | Senin, 18 Maret 2019 - 13:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Sukabumi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali meluncurkan program pendidikan vokasi di yang link and match antara Sekolah Menengah Kejutuan (SMK) dengan industri wilayah Jawa Barat di PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, Senin (18/3).

Peluncuran program vokasi di wilayah Jawa Barat merupakan kali kedua, pada tahap sebelumnya tekah dilakukan di kawasan Cikarang. Jawa Barat dipilih karena merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur.

Dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri kali ini akan dilakukan penandatanganan 646 perjanjian kerja sama antara 133 perusahaan industri dengan 440 SMK. 

Selain itu, dalam kesempatan kali ini juga akan dilakukan hibah mesin dan peralatan untuk mendukung praktik di SMK dari 28 perusahaan industri kepada 208 SMK. Dan juga akan dilakukan pembukaan diklat sistem 3 in 1 sebanyak 260 orang.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis ini.

"Sampai hari ini sudah dalam 10 putaran, target kami (Kemenperin) tahun ini 2.600 SMK. Alhamdulillah hingga saat ini sudah 2.600 an SMK dan 899 industri," kata Airlangga.

Seperti diketahui, sejak diluncurkan pada tahun 2017 hingga saat ini, program pendidikan vokasi telah memitrakan sebanyak 2.612 SMK dengan 899 perusahaan industri dengan total perjanjian kerja sama sebanyak 4.997. 

Airlangga menambahkan, pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan SMK merupakan salah satu program yang diwujudkan secara konkret oleh Kemenperin dalam upaya menyediakan satu juta tenaga kerja tersertifikasi sampai tahun 2019.

Menperin menyakini, ketersediaan SDM kompeten akan mendongkrak daya saing industri nasional. Apalagi, mereka yang memahami dan menguasai teknologi digital sesuai kebutuhan di era industri 4.0 saat ini.

"Sehingga dapat memacu sektor industri kita agar lebih kompetitif di kancah global. Hal ini sesuai dengan implementasi pata jalan Making Indonesia 4.0," terangnya.

Menurut Menperin, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, fokus pembangunan nasional pada tahun ini adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas setelah gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur. 

"Oleh karenanya, meningkatkan SDM yang kompeten, perlu dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih giat," tuturnya. 

Salah satunya menjalankan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Upaya ini memerlukan sinergi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik SMK sebagai penyedia lulusan, industri sebagai pengguna, serta pemerintah pusat dan daerah sebagai pembina dan pembuat kebijakan. 

"Jadi kalau yang lain masih mewacana program link and match antara SMK dan industri, Presiden Jokowi sudah melaksanakannya," terang Airlangga.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyambut baik adanya program pendidikan vokasi yang dilaksanakan oleh Kemenperin. 

"Ini sangat riil. Kami telah melihat, para kepala SMK merasa bahwa inilah link and match yang sebenarnya," ungkap Hamid.

Hamid berharap, fasilitasi Kemenperin ini dapat mengurangi angka pengangguran semakin kecil. 

"Kami menitip pesan kepada Kepala SMK dan Kepala Dinas Pendidikan, agar menata kelembagaan SMK. Kemudian, SMK refocusing ke bidang yang ditekuni sebagai core bisnis-nya, jangan campur aduk. Dan, jurusan yang tidak ada peminatnya lagi, bisa diganti dengan jurusan yang memberikan peluang pekerjaan," tegasnya.