Kemenperin Bawa Tujuh IKM Furnitur dan Kerajinan Masuk Alibaba

Oleh : Ridwan | Kamis, 14 Maret 2019 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) akan memfasiiitasi 7 IKM furnitur dan kerajinan untuk masuk ke marketplace dunia, Alibaba.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (14/3).

Menurut Gati, Alibaba mampu mendongkrak promosi serta penjualan furnitur dan kerajinan buatan dalam negeri.

"Pemasaran online itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan," kata Gati.

Ditambahkan Gati, pihaknya sudah mengundang 7 (tujuh) pelaku IKM untuk bergabung di dalam Alibaba (dot) com.

"Furnitur dan meberl itu ternyata komoditas yang paling banyak diperjualbelikan di situs Alibaba (dot) com, ini merupakan suatu peluang besar," terang Gati.

Tak hanya itu, Kemenperin juga melakukan pembinaan terhadap kalangan UMKM. Tahun 2018 lalu, setidaknya sudah ada 16.000 UMKM yang dibina oleh Kemenperin. Dan tahun 2019 ini pihaknya menargetkan akan mendidik 4 ribu lagi UMKM yang ada di Indonesia.

"Kami mendidik UMKM di Bogor, Jawa Timur kemudian di Bali, Makasar, Palembang dan juga Pontianak,"ungkapnya.

Kinerja sektor furniture saat ini terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2018 lalu nilai ekspor furniture tembus USD 1,69 miliar. Pertumbuhan industri furniture mencatat surplus pada januari 2019 sebesar USD 113,36 juta. Di mana nilai ekspor furniture pada bulan januari 2019 naik 8,2 persen dibanding dengan bulan sebelumnya.

Kemenperin mencatat terjadi perkembangan neraca perdagangan industri pengolahan. Tujuh sektor yang mengalami surplus pada bulan Januari 2019 di antaranya adalah makanan sebesar USD 1,6 miliar, pakaian jadi USD 707,99 juta. Kayu serta barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture), barang anyaman bambu, rotan dan sejenisnya sebesar USD 283,84 juta termasuk industri furniture.