Lewat e-Smart IKM, Kemenperin Bawa 1.000 IKM di Jawa Tengah Go Digital

Oleh : Ridwan | Selasa, 12 Maret 2019 - 12:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Semarang, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus gencar melakukan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital.

Upaya ini guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam program e-Smart IKM yang pada tahun 2019 ini diselenggarakan dengan tema "IKM Go Digital".

"IKM Go Digital ini merupakan langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0," kata Gati WIbawaningsih, Direktur Jenderal IKMA di sela pembukaan acara e-Smart IKM 2019 di Semarang, selasa (12/3). 

Acara yang dihadiri 1.000 IKM dari seluruh Jawa Tengah ini berkolaborasi dengan 15 (lima belas) platform digital dan lembaga pembiayaan serta dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop.

Gati menuturkan, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi.

"Jadi dengan adanya program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya," ujar Gati. 

Program e-Smart IKM sendiri diluncurkan oleh Kemenperin pada tahun 2017, sampai dengan tahun 2018 sebanyak 5.945 IKM dari seluruh Indonesia turut serta dalam program tersebut dan membuahkan nilai transaksi sebesar Rp1,3 Miliar, naik 773% dari nilai transaksi tahun sebelumnya yang hanya Rp168 juta.

"Tahun ini kita targetkan nilai transaksi akan lebih dari Rp2 miliar, karena IKM yang telah dibina dati tahun lalu baru terlihat di tahun ini," ungkapnya 

Gati meyakini, program e-Smart IKM mampu membuka akses pasar lebih luas khususnya terhadap pemasaran online, mempermudah pencarian bahan baku untuk produksi, dan meningkatkan kualitas produk. 

"Jadi, para peserta tidak hanya mengikuti workshop saja, tetapi juga kami akan terus memonitor dan mengevaluasi serta menyiapkan program pendampingan lanjutan," imbuh Gati.

Program e-Smart IKM 2019 "IKM Go Digital" ini diikuti oleh 15 kontributor diantaranya, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Gojek, Blanja.com, Ralali.com, Mbizmarket, Tokoin, Dana, Imooji, odoo Indonesia Network, Tata Sarana Mandiri, BNI, JNE, dan Si Cepat. 

Selain itu, dalam acara ini juga menyediakan tiga topik talkshow serta 13 workshop yang bisa diikuti oleh peserta.

"Saya gembira melihat antusiasme IKM untuk mengikuti acara ini, bukti bahwa IKM kita juga siap mengadopsi teknologi digital, acara serupa juga akan diadakan di Bogor dan Surabaya yang masing-masing akan melibatkan 1.000 IKM," imbuhnya.

Gati berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi para pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital. 

"Setelah akses pasarnya diperluas melalui e-commerce, kemudian IKM akan membutuhkan promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, dan teknologi digital lainnya," tutup Gati.