Bisnis Horeka Kian Prospektif, Diamond Group Bidik Penjualan diatas 20%

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 06 Maret 2019 - 15:39 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Perusahaan distribusi makanan dan minuman serta peralatan usaha industri kuliner PT Diamond Cold Storage – Sukanda Djaya (Diamond Group) meresmikan gerai Equipment & Beverage House ketiganya di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (5/3/2019). Ini merupakan gerai ketiga setelah Jakarta dan Bali.

Ekspansi ini gerai penjualan sekaligus showroom produk equipment dan beverage ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk berteknologi tinggi serta bahan baku berkualitas kepada para pengusaha kuliner di Jawa Timur, khususnya segmen hotel, restoran dan kafe (Horeka) serta usaha kuliner lainnya.

General Manager Surabaya Branch Sukanda Djaya, Basuki Soedjatmiko mengatakan, menurut data dari Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo), sepanjang tahun 2018 lalu bisnis kuliner di Jawa Timur mengalami pertumbuhan hingga lebih dari 20%, karena pengaruh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.

"Dengan kenyataan ini, Diamond Group konsisten menghadirkan produk-produk andalan dari berbagai negara seperti Eropa, Asia, Amerika, Australia dan tidak ketinggalan pula pemain dalam negeri seperti Sango Hospitality dari Semarang dan JAVARA," katanya di sela acara Workshop dan Product Experience di gerai dan showroom Diamond Group di Surabaya, Selasa (5/3/2019).

Dipaparkannya, di sejumlah kota di Jatim, pertumbuhan bisnis kuliner yang cukup massif terjadi di Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi, Mojokerto dan Gresik.

"Bisnis kami juga tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata 20 persen per tahun. Dan tahun ini, kami ingin pertumbuhan diatas 20 persen," ujar Basuki.

Dia memperkirakan, bisnis kuliner di Jatim masih akan terus tumbuh untuk 3-5 tahun ke depan karena ada beberapa hotel, coffee shop dan restoran yang akan beroperasi. Namun, pertumbuhan industri kuliner tersebut juga diikuti oleh perubahan gaya hidup dan daya beli masyarakat yang berdampak pada kebutuhan pengusaha kuliner untuk melengkapi bisnisnya dengan peralatan modern yang sesuai dengan kebutuhan operasional maupun tren konsumen.

"Perubahan ini menjadi tantangan kami untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar bisa bersaing dan mempertahankan dominasi market share di segmen middle-up seperti sekarang," ujar Basuki.

Diamond Group, dia bilang, selalu menghadirkan equipment yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha. Khususnya di Jawa Timur tren usaha kedai kopi dan minuman kekinian sedang marak, dan pihaknya hadir dengan menghadirkan ragam mesin kopi, hingga biji kopinya. "Prinsipnya, kami hadir sebagai one stop solution untuk bisnis horeka," ulasnya.

General Manager Fine Food & Bavarage Diamond Group, Jong Fan Nie menambahkan, sekarang tak cukup hanya menjual produk-produk makanan dan minuman serta peralatan industri kuliner, tetapi juga harus memberikan solusi secara total kepada pengusaha kuliner melalui pelatihan tentang memilih produk.

"Inilah yang mendorong kami menghadirkan showroom dan workshop ini untuk mempertahankan pelanggan loyal," terang Jong Fan Nie.

Senior Technical Sales Manager Fine F&B, Meliawati Djap, menambahkan, pihaknya juga terus memperkuat layanan after sales.

"Pasalnya, pengusaha kuliner sekarang memilih produk yang memberikan jaminan layanan terutama saat kritis mereka dengan kerugian yang diderita, yakni ketika peralatan mereka tidak bekerja,” jelas Meliawati.

Beragam produk equipment yang dihadirkan Diamond Group diantaranya Espresso Machine (manual), Automatic Machine, Grinder (Home, Industry, Shop), Combi Oven, Water Boiler, Water Treatment System, Juicer, Cold Press Juice, Cleaning Agent, Cheramic (Tableware, Chinaware, Cutleries). Sementara untuk beverage diantaranya Coffee Beans, Syrups, Tea, Chocolate Powder, Mineral Water, dan Conservation Coffee.

Selain memasarkan produk, Diamond Group juga memperhatikan sisi pelayanan kepada pelanggannya.

“Pembelian produk di Equipment & Beverage House Diamond Group kami lengkapi dengan layanan after sales & technical, garansi, enam kali inspeksi alat selama 1 tahun, penjualan suku cadang, dan tenaga teknisi berlisensi," pungkasnya.