Pupuk Indonesia Pastikan Pasokan Pupuk Bersubsidi Aman Hingga Tiga Bulan Kedepan

Oleh : Hariyanto | Senin, 11 Februari 2019 - 14:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Cianjur - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan pasokan pupuk bersubsidi terjamin hingga tiga bulan ke depan dan distribusinya tidak terganggu.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan perseroan terus menjalankan berbagai strategi dalam menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi agar penyalurannya selalu optimal, salah satu strateginya adalah mewajibkan anak usaha perseroan yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Grup menyediakan stok pupuk bersubsidi dan non subsidi hingga lini IV atau kios pupuk. 

"Kita menyediakan pasokan pupuk yang lebih besar, cukup untuk dua hingga tiga bulan. Insyaallah persiapan panen dan tanam April ini bisa aman," kata Aas disela meninjau langsung Gudang Lini III Pasir Hayam di Cianjur, Jawa Barat beberapa waktu lalu. 

Aas menambahkan, upaya lain juga dilakukan melalui optimalisasi alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia di masing-masing Kabupaten/Kota serta mendorong distributor dan kios untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi. 

"Untuk memastikan penyaluran pupuk berjalan dengan optimal terutama sepanjang momentum musim tanam hingga Maret, kami telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran di daerah dan juga memperkuat armada transportasi darat dan laut," paparnya.

Hingga 7 Februari 2019 stok pupuk subsidi nasional di Lini III (gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan Lini IV (kios resmi) total sebesar 1,39 juta ton. Jumlah ini dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah dan belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi.

Adapun rincian stok Lini III dan IV tersebut terdiri dari 454.788 Urea, 452.921 ton NPK, 148.398 ton Organik, 192.613 ton SP-36 dan 145.682 ton ZA. 

Menurut Aas, penyaluran ini dilakukan melalui gudang yang tersebar di seluruh daerah dan pelosok nusantara.  "Dengan target penyaluran pupuk subsidi sebesar 2.293.833 juta ton hingga Maret 2018, kami prioritaskan untuk kebutuhan sektor tanaman pangan," terangnya.

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, lanjutnya, stok dan penyaluran pupuk akan terus dimonitoring. Hingga 7 Februari 2019 stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat mencapai 151.252 ton atau tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, jumlah ini terdiri dari 51.968 ton Urea, 54.438 ton NPK, 22.966 ton SP36, 12.111 ton ZA dan 9.770 ton Organik.  "Jumlah itu dipastikan aman hingga bulan Maret ini berakhir," ujar Aas. 

Selain berbagai upaya pengamanan stok pupuk bersubsidi yang terus dilakukan, Pengembangan sistem monitoring stok pupuk "SIAGA" kini telah diterapkan di pulau Jawa, selanjutnya sistem tersebut akan menjadi pilot project secara nasional. 

"Sistem ini diharapkan memberikan peringatan dini, sehingga dapat segera diterapkan pada wilayah yang berpotensi untuk mengalami hambatan dalam proses distribusi sehingga dapat segera dilakukan realokasi," tegasnya.