Tahun Ini, Semen Baturaja Jaga Volume Pertumbuhan Penjualan Diatas 20 Persen

Oleh : Hariyanto | Jumat, 25 Januari 2019 - 15:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Tahun ini, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akan berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan di atas 20% dengan target mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26% pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya tercatat 2,18 juta ton.

Direktur Utama Jobi Triananda Hasjim mengatakan, SMBR optimistis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya pangsa pasar di wilayah distribusi emiten ini.

“Seiring dengan berjalannya Pemilu ditahun 2019, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya kue market share di wilayah perseroan,” ungkap Jobi melalui siaran pers, Jumat (25/1/2019).

Menurut Jobi, permintaan untuk wilayah pemasaran di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung pada tahun lalu mencapai 6,9 juta ton atau tumbuh 9% dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian, perseroan optimistis dapat mencapai target penjualan sepanjang tahun ini. 

Selain itu, perseroan berkeyakinan prospek permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019.

"Kita mengharapkan multiplier effect dari pembangunan infrastruktur pemerintah yang diharapkan akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol tersebut yang nantinya akan mendongkrak konsumsi semen. Kita juga masih menantikan proyek jalan tol berikutnya seperti Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi” paparnya.

Dari sisi operasional, saat in SMBR memiliki dua pabrik di Baturaja dengan kapasitas produksi 3,85 juta ton per tahun. Pemenuhan kebutuhan armada angkutan semen juga sudah terpenuhi pada November tahun lalu yang menambah optimisme manajemen untuk mencapai target tahun ini. 

Dari sisi kinerja keuangan, SMBR menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah sebelumnya laba bersih mengalami konsolidasi pada tiga tahun terakhir. 

“Untuk bottom line, tahun ini merupakan momentum bagi SMBR untuk rebound setelah tahun-tahun sebelumnya laba bersih tertekan sehubungan dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II,” terangnya.