Antusias Petani Sambut Program Serasi

Oleh : Wiyanto | Jumat, 07 Desember 2018 - 07:39 WIB

INDUSTRY.co.id -

Banyuasin, Sumsel - Warga Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan antusias menyambut kedatangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Puluhan sepeda motor aparat desa maupun warga petani, beriringan membawa Menteri Pertanian dan rombongan ke lokasi optimasi lahan sawah pasang surut. Menurut salah satu pengemudi sepeda motor, mayoritas penghuni desa ini merupakan transmigran dari Jawa Tengah yang datang di era tahun 80 silam.

Setiba di lokasi, Amran melihat pekerjaan optimasi lahan yang baru saja menggali aliran irigasi. Saluran ini dibuat untuk mengontrol kebutuhan air di lahan, yang kelebihan air saat pasang dan kekurangan air saat surut.

"Saya sudah melihat potensi di sini. Kita nggak banyak pidato, jangan banyak diskusi, langsung kerja. Begitu escavator sampai, langsung kerja. Kalau hasilnya bagus dan cepat, kita kirim lagi", ujar Amran dihadapan warga, Kepala Desa Telang Rejo, camat Muara Talang, Bupati Banyuasin, Gubernur Sumsel, dan pejabat lainnya serta para pemangku kepentingan kemarin.

Amran memang menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengirim sebanyak 20 escavator dari Jakarta, untuk mengerjakan optimasi lahan di Desa Telang Rejo. Escavator senilai Rp 3 miliar per unit itu, diperkirakan akan tiba dalam 2 pekan ke depan.

"Ini akan besar-besaran, kita akan buat pertanian modern di sini. Tolong masyarakat kami titip alat ini, karena Banyuasin menjadi prioritas se-Indonesia. Ada dua selatan yg jadi prioritas, Kalsel dan Sumsel", kata Amran.

Mentan menugaskan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto, untuk mengawasi proyek percontohan seluas 200 ribu hektar di Kab. Banyuasin.

"Saya akan menginap di rumah Kepala Desa. Tolong Kepala Dinas Pertanian Prov. Sumsel juga turun ke lapangan, saya saja menginap. Kita mau ini berhasil. Harus berhasil", tegas Gatot pasti.

Amran sendiri sudah beberapa kali datang ke Kab. Banyuasin. Di antaranya untuk menghadiri panen raya, dan kini untuk mengawal proyek optimasi lahan persawahan di rawa pasang surut.

"Kami sudah 3 kali datang ke sini. Ternyata enak naik motor daripada naik heli", katanya yang disambut riuh tepuk tangan warga.

Maryono, seorang petani transmigran asal Jawa Tengah bercerita memiliki 4,5 hektar lahan sawah di lokasi yang terpisah-pisah. Salah satu lokasi berada di area optimasi lahan yang tengah digarap Kementan bekerja sama dengan Pemprov Sumsel dan warga petani.

Bersama beberapa petani ia sudah melakukan ujicoba panen 3 kali setahun. Dua kali padi, sekali jagung. Namun hasil panennya belum maksimal.

"Mudah-mudahkan dengan pengaturan irigasi yang lebih baik, hasilnya lebih baik lagi", ujarnya penuh harap.

Sementara Sumarno, petani lainnya mengaku lahannya tidak termasuk dalam area percontohan optimasi. Menurutnya petani di Desa Telang Rejo berharap pengaturan irigasi dan pertanian modern juga akan dilakukan di semua lahan.

"Ini kan percontohan. Katanya kalau berhasil kan dibuat di semua lahan. Semua petani berharap begitu. Cita-citanya kan Banyuasin jadi salah satu lumbung pangan", pungkas transmigran asal Kab. Wonosobo, Jawa Tengah ini.