Tingkatkan Produksi, Kementerian BUMN Dorong Percepatan Program Revitalisasi Pabrik Gula

Oleh : Hariyanto | Kamis, 29 November 2018 - 10:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian BUMN mendorong percepatan program revitalisasi pabrik-pabrik gula yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara Grup dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) guna meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan gula dalam negeri.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, revitalisasi yang dilakukan meliputi peningkatan efisiensi, kapasitas giling, perbaikan kualitas gula, hingga hilirisasi produk. 

Hal tersebut dinilai penting dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan swasembada gula nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. 

"Langkah tersebut akan memangkas biaya produksi gula BUMN sehingga gula dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun, tanpa mengesampingkan upaya peningkatan kesejahteraan petani, mitra, karyawan, maupun keuntungan perusahaan negara," kata Wahyu, melalui keterangan resmi pada Kamis (29/11/2018).

Wahyu menerangkan, produksi gula BUMN hingga saat ini tercatat sekitar 1,16 juta ton, terdiri dari produksi gula PTPN Group sebanyak 856 ribu ton, RNI 271 ribu ton, dan PT Gendhis Multi Manis (GMM) sebesar 35,5 ribu ton. 

Gula tersebut masing-masing dihasilkan dari area tebu yang tertebang seluas 224 ribu hektar, terdiri dari 172 ribu hektar area tebu PTPN Group, 46,2 ribu hektar area RNI dan 5,5 ribu hektar lahan GMM. 

"Produksi gula BUMN tahun ini diproyeksikan sebanyak 1,19 juta ton atau meningkat dibanding tahun lalu sekitar 1,16 juta ton. Dalam 5 tahun ke depan, sesuai dengan roadmap gula BUMN, produksi gula BUMN diproyeksikan dapat meningkat menjadi 3,2 juta ton," ungkapnya.

Beberapa pabrik gula PTPN Grup pun tengah ditransformasikan proses produksinya dari sulfitasi menjadi Defikasi Remelt Karbonatasi. Kemudian, kapasitas lima pabrik juga telah ditingkatkan dari semula 20 ribu ton tebu per hari (TCD) menjadi 32 ribu TCD, dengan peningkatan kapasitas sebesar 12 ribu ton.