Tutup Rapimnas Kadin 2018, Presiden Jokowi Sebut UMKM Jadi Peran Penting Ekonomi Nasional

Oleh : Ridwan | Rabu, 28 November 2018 - 14:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Solo, Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tahun 2018 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).

Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas gelap disambut Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.

Tampak hadir dalam penutupan itu antara lain Mensesneg Pratikno, Menperin Airlangga Hartarto, Ketua DPR yang juga Wakul Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo, serta Mentan Amran Sulaiman.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memaparkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia. 

"62 juta unit UMKM di Indonesia dengan 116 juta orang tenaga kerjanya berperan penting dalam perekonomian Indonesia," kata Jokowi. 

Oleh karena itu, tambah Jokowi, pemerintah saat ini terus memacu sektor UMKM di dalam negeri untuk lebih meningkatkan daya saing di pasar global. 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi memaparkan bahwa, beberapa industri di Tiongkok tertarik untuk masuk ke pasar Indonesia. Hal ini merupakan kesempatan untuk memperluas ekspor. 

"Mereka (China) ingin masuk ke kawasan Asia termasum Indonesia, inilah peluang karena mereka tahu kalau tarif masuk pasar Amerika Serikat (AS) dinaikkan, mau tidak mau mereka akan bergeser ke kawasan Asia termasuk Indonesia," ungkap Jokowi.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, yang menjadi fokus Kadin adalah perhatian khusus terhadap UMKM nasional, mengingat UMKM menaungi lebih dari 95 persen tenaga kerja nasional.

Menurutnya, kebijakan yang berkaitan dengan sektor UMKM perlu dipertimbangkan secara matang karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk dalam kaitannya mengenai investasi.

“Yang kami harapkan tentu adalah investasi yang bisa membawa transfer teknologi, yang bisa meningkatkan kualitas SDM kita serta dapat melengkapi dan menopang kepentingan industri nasional agar menjadi lebih sehat,” ungkap Rosan. 

Bersamaan dengan itu, untuk program Kerja di 2019, Kadin telah menetapkan untuk berupaya mengembangkan dan melindungi sektor UMKM, meningkatkan ekspor, mendorong daya saing perindustrian nasional untuk pembangunan ekonomi yang berkeadilan. 

Adapun rekomendasi Rapimnas Kadin 2018 untuk meningkatkan ekspor antara lain perlu mendorong para eksportir untuk mengekspor produk-produk olahan yang berasal dari industri manufaktur, melakukan diversifikasi produk dan pasar ekspor, serta memberikan insentif kepada para pelaku industri. 

"Dalam kaitan ini pemerintah diharapkan bisa menjadikan ekspor lebih atraktif," terang Rosan.

Ditambahkan Rosan, untuk mendorong ekspor, pemerintah juga perlu memberikan insentif berupa pemotongan bea masuk untuk produk-produk yang sifatnya bahan baku, bahan penolong atau mesin-mesin untuk mendukung industri yang berorientasi ekspor.