Kurangi Angka sedentari, Menkes Luncurkan Kampanye Nasional 'Ayo Indonesia Bergerak'

Oleh : Kormen Barus | Senin, 19 November 2018 - 06:31 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta- Sebagai bagian dari kesepakatan kerjasama antara Fonterra Brands Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta mengambil momen Puncak Perayaan Hari Kesehatan Nasional 2018, Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Minggu, 18 November 2018,  meluncurkan kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’ untuk mendorong masyarakat melakukan aktivitas fisik guna mengurangi tingkat sedentari.

Kampanye Ayo Indonesia Bergerak yang berlangsung di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, itu dihadiri Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Moeloek, SpM, bersama dengan mitra strategis Fonterra Brands Indonesia yang diwakili oleh Technical Marketing Advisor, Rohini Behl, dan Technical Marketing Advisor PT Fonterra Brands Indonesia, Rohini Behl serta Director PT Fonterra Brands Indonesia, Dicko M. Irfani.

Kampanye ini merupakan inisiatif Indonesia sebagai bagian program Global Action Plan for Physical Activity dari World Health Organization untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat dengan aktif bergerak dan mengurangi angka sedentari atau gaya hidup tidak aktif hingga 15% tahun 2030. Berdasarkan data Riskesdas 2018, angka aktivitas fisik kurang meningkat dari 26,1% menjadi 33,5% sehingga beresiko menimbulkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, kanker, dan sebagainya.

Tahun 2018, World Health Organization telah mengesahkan Global Action Plan on Physical Activity (GAPPA) yang merupakan upaya penurunan tingkat sedentari di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Rohini Behl, Technical Marketing Advisor, Fonterra Brands Indonesia, mengatakan, seiring dengan gaya hidup modern yang dijalankan oleh masyarakat Indonesia, tidak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup sedentari pun merupakan suatu hal yang juga banyak dilakukan, sehingga menjadi penghalang bagi kita dalam melakukan yang terbaik dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Dengan fakta satu dari empat penduduk Indonesia menjalani gaya hidup sedentari, sekarang adalah saat yang tepat untuk mengajak semua masyarakat Indonesia melawan fenomena ini.

"Kami percaya bahwa bangsa yang kuat bermula dari masyarakat yang kuat dan kami mengajak masyarakat Indonesia untuk bergerak lebih aktif demi Indonesia yang lebih sehat dan kuat.” ujarnya.

Rohini Behl menambahkan, tahun ini ANLENE dengan Kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’ turut mendukung program pemerintah, dalam hidup sehat dan mendorong masyarakat untuk bergerak lebih aktif. Dengan bergerak aktif serta menjaga kesehatan, kekuatan dan fleksibilitas tulang, sendi, dan otot, kita telah melakukan langkah penting untuk melawan gaya hidup sedentari.

Menurutnya, untuk melawan gaya hidup sedentari, disarankan untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari setidaknya tiga kali dalam seminggu atau total 2,5 jam per minggu. “Latihan fisik dapat dilakukan dimanapun dalam keseharian kita, termasuk di rumah,”ujarnya.

Menteri Kesehatan, Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan melihat tema kegiatan, “Ayo Cinta Sehat, Ayo Hidup Sehat Mulai dari Kita”, hal itu merupakan pesan yang luar biasa baik.

“Mulai dari kita itu, artinya kami meminta betul kesadaran kesehatan dari masyarakat Indonesia. Kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat, tanpa dimulai dari kita sehat lebih dahulu,” ujarnya.

Dia menyebut, langkah menuju sehat itu salah satunya bisa dimulai dengan Isi Piringku. “Isi piringku itu, setengahnya adalah karbohidrat dan protein, (takarannya) kurang lebih 2/3 karbohidrat dan 1/3 protein. Setengahnya lagi, 1/3 buah dan 2/3 nya sayur,” sebutnya.

Menurut Menkes, ternyata rata-rata orang Indonesia kurang suka makan sayur dan buah, hanya beberapa persen saja, padahal negeri ini kayanya luar biasa. “Protein kita, bukan hanya daging sapi, tapi juga ikan. Nggak usah ikan laut, ikan air tawar pun bisa,” kata Menkes.

Selain hidup sehat, upaya mengarah kepada pencegahan sebaiknya dilakukan dengan melakukan cek kesehatan secara berkala. Menkes menyatakan bahwa Kemenkes baru saja selesai melakukan riset kesehatan dasar 2018, dan hasilnya cukup menyedihkan.

“Diabetes meningkat dari 6 persen jadi 8 lebih. Artinya orang Indonesia banyak sakit kencing manis sekarang. Kencing manis itu emaknya penyakit. Bisa jadi gagal ginjal, stroke dan sebagainya. Darah tinggi juga meningkat dari 25 persen menjadi 34 persen. Tolong kita semua sehat, dan saya titip setiap diri kita, tolong beritahu keluarga, tetangga, teman, kita harus hidup sehat,” kata Menkes.