Ciptakan Pengusaha Muda di Sektor Ekonomi Kreatif, Kemenperin Gelar Creative Business Incubator

Oleh : Ridwan | Minggu, 21 Oktober 2018 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) menggelar program "Creative Business Incubator (CBI)". 

Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan pengusaha muda di bidang ekonomi kreatif. 

"Melalui program ini, para pelaku IKM kreatif pemula bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnisnya," kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Ditambahkan Gati, tahapan ini cukup krusial mengingat banyak pelaku usaha kreatif pemula yang sudah mampu menjalankan usahanya, namun mengalami kendala ketika akan mengingatkan kapasitas usahanya. 

Dalam pelaksanaan Creative Business Incubator tahun 2018, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin berkolaborasi dengan Business Venturing and Development Institute (BVDI) Prasetya Mulya yang merupakan salah satu sekolah bisnis terbaik di negeri ini. 

Rekruitmen program ini dilaksanakan secara terbuka melalui media sosial dan melalui program creative talk dengan mengundang pelaku kreatif seperti Brodo, Duanyam, Antea Tigra, Ni Luh Jekantik, Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) dan perwakilan dari BVDI Prasetya Mulya. 

Pelaku usaha kreatif yang mendaftar program ini sebanyak 425 orang, kemudian dilakukan seleksi untuk mendapatkan 49 pelaku usaha kreatif yang memasuki tahal wawancara baik secara online maupun offline dan kemudian dipilih sebanyak 27 pengusaha muda terbaik yang akan mengikuti program ini. 

Program ini akan dilaksanakan dalam dua tahapan, tahap pertama melalui riset camp yang akan dilaksanakan di Jakarta mulai tanggak 21 Oktober - 15 Desember 2018 dan program coaching yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 selama satu tahun. 

Menurut Gati, program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan akademisi dalam perencanaan dan pelaksanaan program. 

"Dalam menyusun kurikulum dan pelaksanaan program kami melibatkan tim dari Universitas Prasetya Mulya sebagai salah satu institusi pendidikan bisnis terbaik di negeri ini karena kami ingin memberikan pendidikan bisnis yang terbaik bagi pengusaha muda industri kreatif di Indonesia," paparnya. 

Ekonomi kreatif memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 yang dilaksanakan oleh Bekraf dan BPS, ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional. 

Mayoritas pengusaha ekonomi kreatif berada dalam rentang usia 30-59 tahun, sedangkan pengusaha muda di bawah 30 tahun di sektor ekonomi kreatif mesih minim sekitar 11 persen dari total jumlah pengusaha ekonomi kreatif.