Kemenkop Gelar Pelatihan Perkoperasian Bagi Perajin Tembaga

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 16 Februari 2017 - 11:20 WIB

INDUSTRY.co.id, Sebanyak 200 perajian logam, tembaga dan kuningan di Boyolali mengikuti pelatihan yang diadakan Kementerian Koperasi dan UKM. Pelatihan koperasi ini bisa dijadikan sebagai wadah penyedia bahan baku, sarana usaha, sampai pada pemasaran hasil produk kerajinan.‎

"Dengan berkoperasi, para anggota bisa belajar berwirausaha, mengelola keuangan dengan benar, dan juga belajar memasarkan produk yang dihasilkan", kata Deputi Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM, Prakoso BS, pada acara pelatihan peningkatan kapasitas SDM KUKM bagi perajin logam, tembaga, dan kuningan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (16/2). 

Pelatihan yang dihadiri Bupati Boyolali Seno Samudro dan diikuti sekitar 200-an peserta itu mencakup pelatihan perkoperasian, vocational ketrampilan teknis, dan kewirausahaan melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional.

 "Melalui pelatihan ini kami harapkan perajin dan masyarakat Dusun Tumang, Desa Cepogo dapat bersatu untuk membangun usaha melalui koperasi. Setiap anggota koperasi juga harus didorong untuk menjadi wirausaha. Apalagi, potensi usaha dan peluang kesempatan kerja sebagai perajin logam, tembaga, dan kuningan, sangat besar", tandas Prakoso.

Dengan begitu, lanjut Prakoso, para perajin tidak lagi disibukkan pada penyediaan bahan baku dan kesulitan mencari pasar. "Tetapi melalui koperasi dapat dipenuhi dengan harga dan pasar yang bersaing, sehingga mampu menekan biaya. Untuk itu, harus diwujudkan kepercayaan anggota kepada pengelola dan pengurus koperasi", imbuh dia.

Di samping itu, karena produk kerajinan logam, tembaga, dan kuningan ini berorientasi pasar ekspor, produk yang dihasilkan harus memenuhi selera konsumen di luar negeri. "Produk yang dihasilkan pun harus selalu dijaga mutunya, dan harus selalu diperbaharui dari sisi desainnya", kata Prakoso.

Sementara dalam sambutannya, Bupati Boyolali Seno Samudro meminta diadakan juga pelatihan di bidang pengelasan di bawah air. "Saat ini, permintaan tenaga kerja tukang Las di bawah air dari Boyolali itu sangat tinggi, dengan gaji Rp30 juta perbulan. Saya berharap, ke depan bisa segera direalisasikan", kata Bupati.

Bupati Boyolali juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengikuti pameran produk logam dan tembaga dalam waktu dekat di Moskow, Rusia.‎ "Itu artinya, produk kerajinan logam dan tembaga dari Tumang, Boyolali, memang sudah mendunia. Dan saya yakin, di pameran itu, produk kita akan sukses menarik buyer dengan nilai fantastis, bisa puluhan bahkan ratusan miliar rupiah", ungkap Bupati Seno.