Segera Ekspor Ertiga, Bos Indomobil Group Temui Menperin Airlangga

Oleh : Ridwan | Rabu, 17 Oktober 2018 - 12:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Presiden Komisaris Indomobil Group Soebronto Laras di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, kemarin. 

Dalam pertemuan tersebut, Menperin Airlangga didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara. 

"Pertemuan tersebut untuk melaporkan persiapan peresmian pabrik dan ekspor perdana New Ertiga dan Nex II," ungkap Airlangga. 

Tersiar kabar bahwa, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) bermaksud meresmikan ekspor perdananya untuk dua produk terbarunya, yaitu All New Ertiga dan New Scooter Nex II.

Kedua produk tersebut akan di ekspor ke 22 negara tujuan yang tersebar di Asia, Amerika Latin, Afrika hingga Oceania. All New Ertiga dan New Scooter Nex II merupakan produk global yang sepenuhnya diproduksi di pabrik Cikarang dan Tambun.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, pihaknya terus berupaya memperluas pasar ekspor untuk industri otomotif nasional.

"Oleh karena itu, diperlukan fasilitas insentif fiskal guna memacu produksi kendaran yang sesuai selera konsumen global," terangnya. 

Menperin juga memastikan, kemampuan industri otomotif nasional saat ini telah kompetitif dan struktur manufaktur semakin dalam dengan didukung banyaknya industri komponen di dalam negeri.

Selain itu, industri otomotif merupakan salah satu sektor padat karya karena mampu membuka lapangan kerja cukup banyak dengan penyerapan lebih dari 1,5 juta karyawan, yang terdistribusi pada berbagai sektor mulai dari industri perakitan, produsen komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai di bengkel resmi, sales, service dan suku cadang.

Airlangga menegaskan, Kemenperin aktif mendorong terciptanya penambahan investasi baru maupun perluasan usaha, serta mengajak pelaku industri otomotif untuk mengadopsi teknologi terkini. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk merealisasikan target produksi mobil sebanyak 1,5 juta unit pada tahun 2020.

“Kami terus mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif di dalam negeri dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang telah kami programkan melalui sebuah roadmap yang jelas," tegasnya.