Terapkan Industri 4.0, Inilah Lima Sektor Industri yang Akan Go Global

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Oktober 2018 - 19:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 telah menetapkan lima sektor manufaktur yang menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri keempat Tanah Air. 

Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, dan industri elektronika. 

“Dengan industri 4.0, sektor makanan dan minuman kita bisa kompetitif di Asean dan go global. Kita ingin membangun pusat inovasi dengan menggandeng Jepang dan Australia untuk peningkatan kualitas produk, layanan serta smart packaging, termasuk juga membuat standarisasi. Dan, Bali bisa jadi hub untuk innovation center di sektor ini," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Bali, Rabu (10/10/2018).

Sementara itu, industri otomotif ditargetkan mampu memproduksi mobil sebanyak dua juta unit per tahun dan terjadi peningkatan utilitas sebesar 70 persen.

"Beberapa industri otomotif kita sudah piloting industri 4.0. Saat ini, Indonesia dan Thailand menjadi pemain otomotif terbesar di Asean," imbuhnya.

Untuk industri tekstil dan produk tekstil, terang Airlangga, Indonesia adalah salah satu negara terbesar eksportir bersama Vietnam dan Bangladesh.

"Tetapi kita sudah meningkat ke level value chain yang lebih tinggi. Industri kita sudah produksi beberapa fashion product dan 3D printing or cutting. Saat ini banyak masyarakat kita yang bekerja di pabrik tekstil, pakaian, dan alas kaki. Ini menjadi sektor padat karya dan berorientasi ekspor," jelas Airlangga.

Di samping itu, Indonesia tengah berupaya mengembangkan biofarmasi dan kimia. "Apalagi, Indonesia ada program BPJS yang mencakup 170 juta peserta, serta punya data yang spesifik untuk penyakit spesifik. Kalau ditambah dengan artificial intelligent dan data analisis, kita bisa riset untuk kesehatan dan penyediaan jasa di sektor ini," lanjutnya.

Menperin menambahkan, pengembangan ekonomi digital di Indonesia cukup potesial, apalagi saat ini sudah memiliki empat startup yang mencapai status unicorn, yaitu Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.

"Diproyeksi pada tahun-tahun mendatang akan ada startup lain yang juga mencapai status unicorn," ungkapnya.

Selain menjadi tujuan utama untuk investasi, Indonesia juga dipilih oleh beberapa perusahaan global untuk membangun inovasinya seperti Apple.

"Kita jadi satu-satunya negara di Asia yang memiliki Akademi Pengembang Apple. Saat ini sudah ada di Tangerang, dan dua kota lagi akan dibangun," ujarnya.