INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong berencana memanfaatkan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 untuk membahas pembangunan infrastruktur tahan bencana alam.

Dalam konferensi pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (3/10/2018) , Thomas menjelaskan bahwa BKPM bekerja sama PT Bank HSBC Indonesia akan menyelenggarakan Forum Infrastruktur di Ayana Hotel, Jimbaran, Bali, pada 11 Oktober 2018, sebagai rangkaian kegiatan pertemuan tahunan tersebut.

"Event HSBC-BKPM, tentunya adalah soal pembiayaan infrastruktur. Aspek yang jadi menarik bagaimana memastikan infrastruktur dari kemungkinan bencana alam. Saya pribadi ingin memanfaatkan peluang IMF-WB untuk membicarakan aspek bencana," kata Thomas.

Thomas menjelaskan seiring dengan bertumbuhnya ekonomi serta kondisi geografis Indonesia, industri sektor penanggulangan bencana harus mendapat perhatian, baik dari sisi pendanaan maupun sektor keuangan secara umum.

Menurut dia, Indonesia sudah saatnya mengambil pelajaran dari bencana gempa di Lombok serta di Donggala yang diikuti tsunami, dengan memperkuat infrastruktur yang tahan gempa. Sarana dan prasarana seperti listrik dan telekomunikasi harus diperhatikan dari segi ketahanan gempa.

Apalagi, setelah seluruh infrastruktur yang terdampak gempa dan tsunami memasuki masa rekonstruksi, bangunan harus memenuhi standar ketahanan bencana alam, baik gempa bumi, tsunami, banjir hingga badai.

Dari segi pembiayaan, Thomas menambahkan bahwa industri penanggulangan bencana dapat dimulai dari inovasi produk keuangan, seperti asuransi terhadap kesiapan bencana.

"Ini mungkin bisa dibantu dari sektor keuangan, melalui kalkulasi hitungan dalam kriteria pendanaan, asuransi kesiapan bencana, misalnya bagaimana mendanai stok-stok barang yang diperlukan," ungkapnya kepada awak media.

Dalam Infrastructure Forum yang diselenggarakan BKPM bekerja sama dengan HSBC Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong sektor swasta berperan dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.

Rencananya acara akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang selanjutnya akan diisi dengan sesi panel dari BKPM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri.

Sesi panel selanjutnya akan diisi oleh perwakilan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Price Waterhouse Coopers Indonesia, dan Power China International. Acara ini akan dihadiri oleh para investor, corporate banking clients, private banking consumers dan fund management companies.