Aksi Beli Kerek Obligasi Positif

Oleh : Wiyanto | Kamis, 27 September 2018 - 07:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Laju imbal hasil obligasi AS yang masih cenderung turun meski tingkat suku bunga The Fed dinaikan diharapkan dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri dimana pergerakan imbal hasil obligasi dalam negeri bergerak turun. Aksi beli yang masih bertahan diharapkan dapat membantu pasar obligasi dalam negeri bergerak positif.

"Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Menurutnya meski secara sentimen cenderung negatif dimana jelang pertemuan The Fed umumnya akan membuat laju Rupiah melemah yang diikuti dengan kenaikan imbal hasil obligasi namun, pada kenyataannya pergerakan Rupiah dan imbal hasil obligasi dalam negeri cenderung menguat. Bahkan meninggalkan IHSG yang masih berada di zona merah. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 2,03 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 1,36 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 3,24 bps.

Laju pasar obligasi cenderung naik tipis. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 90,41% memiliki imbal hasil 8,15% atau turun 0,02 bps dari sebelumnya di harga 90,49% memiliki imbal hasil 8,12%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 89,01% memiliki imbal hasil 8,67% atau turun 0,01 bps dari sehari sebelumnya di harga 89,71% memiliki imbal hasil 8,59%.

Pada Rabu (26/9), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,08 bps di level 107,08 dari sebelumnya di level 106,99. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,06 bps di level 103,72 dari sebelumnya di level 103,65. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,247% dari sebelumnya di level 8,244% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,089% dari sebelumnya di level 3,092% sehingga spread di level kisaran 515,5 bps lebih tinggi dari sebelumnya 515,2 bps.

"Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 10,00%-10,01%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,58%-10,63%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,86%-11,96%, dan pada rating BBB di kisaran 14,10%-14,40%," katanya.