AmCham dan U.S Chamber Siap Sambut para Menteri pada Acara Investment Summit ke-6

Oleh : Ridwan | Rabu, 26 September 2018 - 12:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sebanyak sembilan menteri kabinet diharapkan hadir pada acara U.S.-Indonesia Investment Summit ke-6 yang diadakan di bawah naungan Initiative Indonesia, sebuah kolaborasi antara AmCham Indonesia dan U.S. Chamber of Commerce.

Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 September 2018 berlangsung di Grand Ballroom Mandarin Oriental Hotel Jakarta.

Dijadwalkan para menteri akan bergabung dengan CEO dan pejabat pemerintahan lainnya dalam acara yang telah menjadi ajang pertemuan utama sektor swasta A.S. dan Indonesia tiap tahunnya. Acara ini diselenggarakan bersama dengan KADIN, APINDO, dan BKPM.

Dalam kesempatan tersebut, Duta besar Amerika Joseph Donovan juga direncanakan akan memberikan sambutan.

Pada acara ini, kedua organisasi akan merilis laporan investasi tahunan yang berjudul “Indonesia’s Journey”. Laporan ini memaparkan agenda reformasi Indonesia selama 20 tahun terakhir, dengan fokus pada empat tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan merupakan sebagian dari pembicara utama pada konferensi ini.

Pembicara lainnya adalah Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian; Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika; Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja; Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan; Penny Lukito, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan; dan Wimboh Santoso, Ketua Otoritas Jasa Keuangan.

Sejumlah pejabat tinggi pemerintah lainnya serta tokoh bisnis terkemuka akan turut berbicara pada konferensi tahunan yang telah dimulai sejak tahun 2014.

Laporan investasi ini juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara ASEAN-5 lainnya (Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam) dalam hal kemudahan melakukan bisnis, daya tarik bagi investor asing, serta kerjasama ekonomi dengan Amerika Serikat.

Laporan ini secara khusus juga melihat isu-isu sektoral di Indonesia (pertanian, barang konsumsi, ekstraktif, dan sebagainya), termasuk wawancara dengan pelaku utama di industrinya.

Dalam acara ini akan ditampilkan panel yang menyuguhkan dialog antara sektor publik dan swasta dengan tema Extractive sector: the path forward, Assessing the progress of Indonesia's emerging industries: creative and ICT, Investment climate in the current administration, Assessing reformation: expectation vs reality, Pathways for improved healthcare outcomes, sertabAccelerating financial inclusion.