Ketum REI Sebut Bisnis Real Estate Tak Akan Ada Akhir

Oleh : Ridwan | Senin, 24 September 2018 - 11:43 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Rei Estate Indonesia (REI) melalui DPR REI DKI Jakarta bekerjasama dengan d-house event menyelenggarakan seminar bertajuk "Real Estate Invesment Indonesia". 

Dengan mengusung tema "Dimana Modal Mempengaruhi Proyek", acara ini berlangsung mulai tanggal 24-25 September 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. 

Dalam sambutannya Ketua Umum DPP REI DKI Jakarta Amran Nukman mengatakan, pihaknya sangat senang bisa mendukung acara ini dan dengan bangga menyambut para developer dan berbagai mitra khususnya dari Asia Pasifik untuk memahami skala investasi di Indonesia. 

"Melalui acara ini, para developer bisa membuat jejaring organisasi dan membantu untuk bisa berkoneksi dengan partner prospektif, serta memperoleh pendanaan," ungkap Amran di JCC, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Ditambahkan Amran, sejak dipimpin oleh Ciputra pada tahun 1982, misi utama REI adalah membantu developer dan mitra untuk memperluas bisnis usahanya. 

"Sampai saat ini, DPD REI DKI Jakarta memiiki kurang lebih 400 anggota di Jakarta yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia," terangnya. 

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan sambutan yang hangat pada investor yang telah mendukung penuh perjalanan industri real estate di Indonesia. 

"Saya doakan agar hari-hari kedepan kita bisa lebih produktif dan bermanfaat," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Umum REI Soelaiman Soemawinata mengatakan, bisnis real estate dan properti merupakan kisah yang tidak ada akhir, asalkan masih ada kebutuhan akan perumahan dan fasilitas. 

Menurutnya, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk para developer asing menanamkan investasinya. 

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan REI, hampir 50 juta penduduk Indonesia saat ini bergeser dari kelas bawah ke kelas menengah. Bahkan, hampir 50 persen orang-orang di Indonesia tinggal di wilayah perkotaan, dan setengah dari 50 persen tersebut adalah kaum millenilas.

"Ini merupakan tantangan baru dimana sistem manual beralih ke digital, dan ini adalah fakta yang harus kita hadapi," kata Soelaiman. 

Lebih lanjut ia menuturkan, salah satu bisnis yang tidak akan terpengaruh gejolak ekonomi adalah perumahan terjangkau. Sedangkan untuk bisnis perumahan komersial saat ini masih tidak bergerak. 

"Kurang lebih ada 11,4 juta kebutuhan perumahan di Indonesia, hampir 4 ribu anggota REI melakukan bisnis untuk rumah-rumah terjangkau. Ini merupakan peluang untuk investor datang dan mengembangakan serta membangun properti di Indonesia," paparnya. 

Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong pemerintah membuat dan merevisi regulasi terkait kebijakan pajak, kepemilikan asing, serta sistem perbankan maupun keuangan. 

Soelaiman optimis dalam enam bulan kedepan, Indonesia akan berbalik dengan ekonomi yang lebih baik. "REI sebagai mitra lokal akan mendukung apapun yang dibutuhkan dan terus menerus ada untuk kemajuan bisnis real estate di Indonesia," tutur Soelaiman.

Diakhir sambutan, Ketua Umum REI mengakan semua para stakeholder untuk optimis menyongsong tahun depan. "Untuk bisnis jangkan panjang, sekarang adalah waktu yang tepat untuk investasi," tutupnya.