INDUSTRY.co.id - Jakarta - Adanya rencana Tiongkok yang akan membawa masalah tarif dagang ke lembaga WTO memberikan sentimen negatif bagi pergerakan sejumlah indeks saham Asia yang masih melanjutkan pelemahannya.

Analis Pasar Modal Reza Priyambada mengungkapkan, di sisi lain, sentimen dari kenaikan harga minyak mentah seiring dengan imbas terjadinya badai di beberapa wilayah di AS tampaknya belum cukup kuat mengangkat saham-saham Asia.

"Pasca melemah, laju bursa saham Asia kembali meningkat. Masih adanya harapan akan berkurangnya tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok dengan rencana Tiongkok membawa permasalahan tarif dagang ke WTO memberikan sentimen positif pada bursa saham Eropa," ujar dia di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Ia bilang indeks pan-European Stoxx 600 menguat 0,47 persen dengan dukungan sejumlah sektor terutama sektor sumber daya dan migas yang menguat setelah merespon kenaikan harga minyak mentah dunia. Tak ketinggalan sektor ritel yang turut menguat dengan adanya ekspektasi kenaikan penjualan pada tengah semester.

Katanya, adanya pemberitaan dimana AS akan berencana kembali mengadakan pertemuan dengan Tiongkok untuk membahas kesepakatan dagang membuat laju bursa saham AS kembali melanjutkan kenaikannya.

"Saham-saham berkapitalisasi besar kembali diburu diantaranya Boeing, Caterpillar, hingga sejumlah saham-saham telekomunikasi dan konsumer. Meski menguat namun, diimbangi penurunan saham-saham teknologi seiring respon negatif terhadap adanya aturan yang dianggap menekan perusahaan media sosial," katanya