Inilah Lima Hal Yang Perlu di Waspadai Dalam Pencegahan Kanker

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 11 Februari 2017 - 11:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ketua Yayasan Kanker Indonesia  (YKI) DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo menuturkan, 90% penyebab kanker  diakibatkan dari lingkungan. Sel kangker memerlukan 10 tahun untuk jadi, disitulah oportuniti atau kesempatan untuk mencegahnya.

"Tidak semua kanker bisa di identifikasi dini seperti kanker empedu contohnya, tapi ada beberapa hal yang perlu diketahui dan mungkin juga bagus disebarluaskan. Beberapa perubahan tubuh kita yang harus kita anggap sebagai sesuatu paling tidak lampu kuning atau alarm bagi kita," ujarnya saat ditemui INDUSTRY.co.id di press conference Hari Kanker Sedunia di Jakarta Kamis (9/2/2017).

Menurut Dr. Aru beberapa perubahan yang harus diperhatikan sebgai indentifikasi dini pencegahan kanker antara lain adalah Pertama, penurunan berat badan yang drastis tanpa adanya pengurangan makan yang sesuai.

Kemudian yang kedua, kata Dr. Aru, ada benjolan ditubuh kita yang tidak hilang hilang, pada umumnya kalau ada benjolan kemudian tidak timbul itu bukan kanker. Kemungkinan itu infeksi kelenjar getah bening. Yang ketiga rasa lesu dan lemah karna HB turun.

"Jadi kalau kita capek terus cek HB kita, kalau HB-nya itu rendah udah mulai harus di jalani pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya," tutur Dr. Aru.

Selanjutnya yang ke empat adalah rasa sakit yang tidak hilang di satu area tubuh.

"Ini kan kejadian umum, dalam artian tadinya juga gejalanya seperti itu tapi tidak di indahkan, karna itu dengarkan keluhan dari tubuh Anda." ungkapnya.

Kemudian yang terakhir, Ia melanjutkan, ada pendarahan dari tempat tempat yang lazim maupun tidak lazim pada saat saat yang tidak lazim, pendarahan diluar siklus menstruasi, pendarahan dari dubur itu tidak boleh ada, pendarahan dari saluran kencing laki laki  dan nyeri.

"Itu yang sering di rasa tidak apa-apa, boleh bilang tidak apa apa jangan lama lama kemudian ke dokter. Dokter pun biasanya juga tidak langsung lari ke kanker, tapi kami dokter umum pun sudah di treat untuk menjalani pemeriksaan pemeriksaan bertahap kalau memang kanker nanti di ujungnya pasti nyampainya kesana," sambugnya.

Dr. Aru menambahkan, sebagian besar benjolan di payudara hanya 20% yang mengarah ke kanker, 80% tidak.

"Tapi jika tidak memeriksakan benjolan itu tapi kita termasuk yang 20% itu namanya apes kan," tambahnya.

Ia menegaskan sangat penting untuk memeriksakan diri dengan baik. Pasalnya sebagian besar pasien kanker payudara yang sedang kemotheraphy di ruang tunggunya, hampir semua tidak pernah memeriksakan dirinya sendiri.

"Jadi ini memang sesuatu yang harus ditanamkan berulang kali ke masyarakat periksalah dirikita sendiri sebelum kita di periksa oleh orang lain," pungkasnya.