Ongkos Sekali Pipis Rp34 Ribu

Oleh : Anab Afifi, CEO Bostonprice Asia | Senin, 27 Agustus 2018 - 05:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Seingat saya pusat perbelanjaan yang menyediakan layanan toilet dengan tiket masuk, adalah Tunjungan Plaza (TP), di Surabaya. Tiketnya tercetak di atas kertas buram selebar 1.5 x 3 cm.

Itu pengalaman kecil tak terlupakan saat pertama masuk mall tersebut pada tahun 1996.

Untuk Anda warga Surabaya, mungkin tidak penting. Hal sepele. Kurang gawean rekk..

Bagi saya itu agak unik. Karena di Jakarta, tidak ada yang seperti itu. Saat itu.

Seingat saya, rupiah saat itu masih kuat dan ganteng. Sekali pipis di TP, bayar Rpp 50,_.

Ini bukan hanya perkara kencing.  Di Indonesia, di mana pun tempat akan mudah dijumpai layanan toilet umum. Tidak semuanya bayar. Banyak juga yang gratis.

Angka 50 itu, hari ini mendadak jadi menarik perhatian saya.

Dalam perjalanan di sejumlah negara Eropa, April kemarin, saya menemukan pengalaman buang hajat yang menarik.

Ternyata, hampir semua layanan toilet seperti di TP itu. Ada tiket masuk. Tarifnya pun sama dengan jaman tahun 1996 itu: 50!

Bedanya, tiketnya dicetak dengan kertas lembut halus dan berwarna. Sungguh, cermin  sebuah layanan dan bisnis yang serius.

Bedanya lagi, sama-sama berangka 50, lain nilai kursnya.  Di Eropa sekali pipis rata-rata bertarif 50 sen. Sekitar Rp 8.500.

Namun, di tempat-tempat tertentu, bisa lebih mahal. Di pusat perbelanjaan di sekitar Musee De Louvre, sekali pipis ongkosnya 1 Euro atau setara Rp 17.000,-

Bahkan, di tempat lainnya ada yang mematok tarif 2 Euro. Atau sekitar Rp 34.000,_ Begitu mahalnya untuk urusan kencing saja.

Mahal, pertama tidak semua tempat umum di sana menyediakan fasilitas toilet.

Mahal, bila itu dikurskan dengan rupiah atau dengan standar penghasilan kita.

Sebaliknya, bagi masyarakat  berstandar penghasilan Euro, uang 50 sen itu, murah mblawah!

Ibaratnya, bagi kita, ya hanya 50 perak saja.

Bandingkan dengan rata-rata ongkos pipis di Indonesia hari ini yang bervariasi antara Rp 1.000 - Rp 2.000.

Itu artinya, dari semula rata-rata ongkos pipis Rp 50 - Rp 100, nilai rupiah sudah merosot sekitar 2000 persen.

Kata ekonom  Kwik Kian Gie,   rupiah kita akan terus merosot. Ini dia katakan karena kedaulatan ekonomi nasional terus melemah. Bila saya terjemahkan, ucapannya itu, bermakna bahwa kita tidak memiliki patriotisme ekonomi.

Saya jadi khawatir jika itu berlanjut. Sungguh takut sekali kejadian seperti di Venezuela hari ini. Di mana seekor ayam harganya Rp 14 juta.

Jika itu terjadi, bukan mustahil sekali kencing di Indonesia, ongkosnya Rp 34.000.

Angka itu panjangnya sudah ribuan kali lipat dari jangkauan daya pancar air kencing itu sendiri.

Anab Afifi, _CEO Bostonprice Asia_