INDUSTRY.co.id - Jakarta -  Besarnya animo dan tingkat kepercayaan UKM terhadap  layanan pinjam meminjam uang berbasis tekologi informasi (Tekfin) semakin meningkat. Chief Credit Officer & Co-Founder, Christopher Gultom mengatakan, saat ini Akseleran telah membiayai lebih dari 200 UKM, sebanyak 99% berhasil naik kelas. 

"Dalam artian, setidaknya berdasarkan kenaikan omzet penjualan mereka, ada yang naik 10% bahkan ada yang naik sampai 1000%. Misalnya, dari awalnya hanya memiliki 1 toko sekarang sudah punya 2 toko dan sebagainya setelah memperoleh pembiayaan dari Akseleran," kata Chris melalui keterangan media yang diterima INDUSTRY.co.id, Senin (20/8/2018).

Sejak Oktober 2017 hingga pertengahan Agustus 2018, kata Chris, pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp95 miliar, termasuk pencapaian yang tercepat dibandingkan P2P Lending lainnya yang ada saat ini di Indonesia. 

"Untuk NPL kami sebesar 0,6%, ini angka yang real dan kami harapkan status NPL di akhir tahun ini menjadi 0%. Sementara itu, rata-rata suku bunga yang diberikan sebesar 18%-21% per tahun, dengan besaran rata-rata pinjaman sebesar Rp400 juta," katanya.

Saat ini, tambahnya, Akseleran menyalurkan pinjaman untuk UKM (borrower) minimal sebesar Rp75 juta dan maksimal Rp2 miliar. "Sedangkan para pemberi pinjaman (lender/investor) di Akseleran mulai dari Rp100 ribu dan maksimal tak terbatas," pungkasnya.