Kenaikan Volume Produksi Berpotensi Tekan Harga CPO Malaysia

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 13 Agustus 2018 - 18:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Malaysia ditutup turun 0,2% ke posisi RM2.242 per ton pada Jumat (10/08/2018) pekan lalu. Itu disebabkan oleh kenaikan volume produksi, berkurangnya permintaan konsumen utama dan penurunan harga minyak kedelai.

Menurut laporan pihak berwenang Malaysia, volume produksi CPO Malaysia naik 1,2% pada Juli 2018. Itu karena peningkatan produksi tandan buah segar sebesar 12,8% setelah mengalami penurunan produksi selama tiga bulan berturut-turut.

Sementara itu, PublicInvest melaporkan volume produksi di semenanjung Malaysia naik 15,9% untuk tingkat bulanan di tengah kenaikan sebesar 9,5% di Malaysia Timur.

PublicInvest mengungkapkan, kenaikan produksi diperkirakan karena pertumbuhan produksi musiman untuk sebagian besar perkebunan kelapa sawit. Namun, kedua wilayah tersebut mengalami penurunan produksi secara berkelanjutan dibanding tahun lalu. Pertumbuhan produksi diantisipasi pada tahap berikutnya untuk tahun ini karena perubahan efek biologis.

Ekspor CPO juga naik karena peningkatan permintaan dari Uni Eropa meskipun permintaan dari semua negara konsumen besar seperti China, Pakistan dan AS mengalami penurunan.

Harga minyak kedelai di bursa berjangka AS, turun hampir 5% pada hari Jumat pekan lalu, Itu adalah penurunan terbesar dalam satu hari selama tiga tahun terakhir setelah pemerintah memproyeksikan hasil panen di AS yang lebih besar dari perkiraan dan mengatakan stok akan membengkak ke rekor tertinggi.

Pada perdagangan Senin (13/08/2018), harga CPO untuk kontrak Oktober 2018 dibuka pada level RM2.208 per ton, dengan harga tertingginya sebesar RM2.227 per ton dan harga terendahnya sebesar RM2.206 per ton. (Abraham Sihombing)