Indonesia Butuh Pemimpin Dengan Modal Kompetensi Dalam Pertahanan

Oleh : Wiyanto | Sabtu, 28 Juli 2018 - 10:42 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta-Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr. Marsetio mengatakan Indonesia secara geopolitik dan geostrategis merupakan negara yang sangat penting karena letaknya yang strategis berada di antara dua benua dan dua samudera sehingga menjadi Sea Line of Communication (SLOC) dan Sea Lanes of trade (SLOT).

Menurutnya lagi perhatian pada pertahanan dan keamanan Indonesia makin membesar karena Amerika Serikat dan Cina memiliki kepentingan nasional yang berbeda di Laut Cina Selatan.

"Amerika Serikat sebagai negara super power dengan pertumbuhan ekonomi hanya 2,3 persen pada kwartal pertama tahun 2018 tidak tinggal diam melihat agresifitas Cina dan melakukan penyeimbangan dengan menggelar armada perang di Kawasan Asia Pasifik, mempererat kerjasama militer dengan sejumlah negara kawasan serta memberi perhatian yang besar dalam persoalan laut Cina Selatan. Berbagailangkah yang diambil AS itu diyakini merupakan bagian dari Strategi untuk mengimbangi kekuatan Cina yang terus membesar," paparnya di Jakarta, Sabtu (27/7/2018).

Karenanya, Indonesia butuh pemimpin yang memahami sektor pertahanan dan keamanan. Hal ini juga dituturkan olehPengamat Politik/Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo. Apalagi tantangannya juga berasal dari internal.

Pertimbangannya adalah Jokowi dihadapkan pada dua aspek penting realitas politik kekinian, pertama isu SARA atau politik indentitas, yang kedua Jokowi dihadapkan pada kompetitor yang berlatar belakang militer, dan juga oleh kekuatan mantan-mantan militer. Dua hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, kata Karyono.

Kalau pilihannya latar belakang militer ya tinggal Moeldoko. Dia dipandang oleh khalayak lebih loyal. Soal pengalaman menurut saya sudah mumpuni. Beliau juga jadi Panglima, KST, jadi Ketua HKTI, di bidang olahraga, sederet pengalaman beliau yang bisa dijadikan modal, tambahnya