Industri Keramik Megap-Megap, Safeguard Jadi Pilihan Tepat

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 24 Juli 2018 - 13:32 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendorong pemerintah segera memberlakukan safeguard untuk membendung laju impor keramik. Sebabnya, impor keramik yang meningkat setiap tahun lebih dari 22 persen membuat industri keramik dalam negeri terpuruk.

“Asaki tetap mendorong pemerintah segera memberlakukan safeguard yang sudah selesai penyelidikan impor ubin keramik. Safeguard merupakan solusi yang tepat untuk menjaga produk dalam negeri dari serangan produk impor,” kata Ketua Umum Asaki, Elisa Sinaga dalam keterangan resminya kepada INDUSTRY.co.id, Selasa (24/7/2018).

Ia mengatakan, tahun ini menjadi rangkaian yang sulit bagi industri keramik. Beberapa tantangan di dalam industri keramik ialah permintaan (demand) produk yang turun. Namun yang paling diwaspadai ialah ujar dia kenaikan keramik impor.

Peningkatan impor keramik sejak tahun 2013 hingga 2017 sebesar 22 persen dan membuat industri lokal terpuruk. Karenanya penerapan safeguard menjadi hal utama.

“Industri keramik lokal sanggup dan mampu memenuhi kebutuhan keramik untuk menopang pembangunan nasional, baik kemampuan kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan,” papar dia

Industri nasional siap dan sanggup memproduksi porselin tile (homegeneus tile) dalam ukuran besar. Dimana kebutuhan akan keramik dalam negeri mencapai 580 juta meter peresegi tiap tahunnya.

“Kami (Asaki-red) tidak melarang impor tetapi pengaturan impor agar industri keramik lokal dapat tetap survive dan harga bersaing,” pintanya.

Ia menambahkan, industri nasional pasti akan ekspansi mengikuti pertumbuhan pasar karenanya perlu mengendalikan impor guna pertumbuhan manufaktur industri dalam negeri untuk menjaga lapangan pekerjaan yang diperlukan.