Menkominfo Ajak Diplomat Senior Jadikan Teknologi Digital Objek Diplomasi Indonesia

Oleh : Ridwan | Minggu, 22 Juli 2018 - 09:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan kekuatan diplomasi suatu negara berbanding lurus dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam berdiplomasi. Oleh karena itu, ia mengimbau agar teknologi digital dapat digunakan sebagai objek dalam melakukan diplomasi dengan negara lain.

“Agresivitas suatu negara berdiplomasi di dunia linier dengan agresivitas mereka memanfaatkan teknologi digital. Dalam konteks Diplomacy Digital, bukan sekedar bagaimana kita memanfaatkan digital, tapi bagaimana perkembangan teknologi digital ini memberi warna dalam hubungan diplomatik internasional, menjadi objek yang kita bawa untuk berdiplomasi,” jelasnya dalam Pembekalan Diplomat Senior Sesparlu di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, (21/7/2018) kemarin.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital di Indonesia dalam berdiplomasi saat ini masih cenderung sebagai alat berinteraksi dengan publik.

“Kadang kita gunakan ini hanya untuk satu arah, menggantikan cara kita berinteraksi dan menyampaikan informasi ke publik. Harusnya bisa dimanfaatkan dua arah, efektivitasnya bukan jumlah number of tweets tapi berapa yang merespons,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rudiantara memaparkan posisi Indonesia dalam konteks teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Suatu saat Ibu dan Bapak yang nanti jadi kepala perwakilan di negara lain bisa gunakan ini untuk berdiplomasi,” jelasnya.

Salah satu poin yang Menteri Kominfo paparkan adalah Program Palapa Ring sebagai upaya meningkatkan posisi Indonesia dalam konteks TIK di ASEAN.

“Yang mendasar adalah basic infrastructure, konektivitas. Indonesia secara infrastruktur TIK masih nomor 4 di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, karena tantangannya berat. Oleh karenanya pemerintah punya affirmative policy dengan Palapa Ring, tujuannya tahun 2019 semua kabupaten Indonesia dapat terhubung dengan internet berkecepatan tinggi,” jelasnya.

Menurut Rudiantara di Indonesia, saat ini pembangunan infrastruktur harus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. “Pola pikir ini yang ada di pemerintah sekarang yang berbeda dengan sebelumnya. Kita selalu bilang, harus ahead of the curve,” tandasnya.