LRT Medan akan Dirancang Sampai Danau Toba

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 19 Juli 2018 - 13:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Medan- Proyek kereta ringan (LRT) Medan, Sumatera Utara, akan dirancang sampai Danau Toba, kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara MZ Siregar.

Di sela-sela Asia Europe Meeting di Mesan, Rabu, Ia mengatakan bahwa sudah ada dua investor asing yang tertarik menggarap proyek tersebut, yaitu Korea Selatan dan China.

"China dan Korea Selatan sudah rapat, kami fasilitator, bantu keinginannya," katanya.

Siregar mengatakan kedua investor tersebut sudah melakukan kajian dan peninjauan ke lapangan.

"Mereka sudah bersedia, kita tunggu saja siapa yang duluan Korea apa China," katanya.

Dia mengatakan untuk skemanya yaitu antarpemerintah (G to G) dan pembangunan akan memakan waktu hingga lima tahun mendatang.

Namun terkait besaran potensi biaya yang digelontorkan, ia belum bisa menjawab.

"Yang jelas lebih besar dari LRT Palembamg karena jaraknya sampai 160 kilometer," katanya.

Dihubungi terpisah, Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Eben Torsa mengatakan pihak Pemrov belum mendiskusikan rencana perpanjangan jalur LRT hingga Danau Toba ke pemerintah pusat, dalam hal ini, Kemenhub.

"Memang baru dengar kalau akan dibangun sampai ke Danau Toba, karena dulu pembahasan tidak sampai situ," katanya.

Eben menilai hal itu mungkin saja apabila dari segi pembiayaan sangat kuat dan investor sanggup untuk menutupi semua biayanya.

Ia mengatakan, dalam berinvestasi untuk proyek infrastruktur perkeretaapian sangat lama untuk pengembalian modal (break even point).

Ditambah, kata Eben, jalur menuju Danau Toba berbukit-bukti sehingga biaya yang dibutuhkan cukup besar.

"Artinya kalau permintaan ke sana sedikit, investor akan berpikir ulang. Jadi kita 'wait and see' saja, semoga Pemda segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini," katanya.

Pemerintah Kota Medan memang telah menyatakan bahwa pembangunan LRT dan BRT (bus rapid transit) merupakan proyek utama.

Sarana jalan sepanjang sekitar 17 kilometer akan dibangun untuk LRT, sedangkan untuk BRT sepanjang 18 kilometer.

Proyek itu diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp16 triliun dengan sumber pembiayaan dari pemerintah serta kalangan investor swasta.